TALISE, MERCUSUAR- Wali Kota Palu, Hidayat membuka secara resmi Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) tingkat Kecamatan Mantikulore di Restoran Kampung Nelayan, Selasa, (18/2/2020).
“Apapun yang kita usulkan, harapannya jangan keluar dari frame visi kita,” ungkap Wali kota.
Wali kota menginginkan program-program yang diusulkan pada Musrenbang ini tidak keluar dari visi pembangunan Pemerintah Kota Palu yakni ‘Palu Kota Jasa Berbudaya dan Beradat Dilandasi Iman dan Taqwa.’
Hidayat menjelaskan bahwa budaya yang dimaksud adalah budaya yang memiliki nilai dasar masyarakat Kaili yakni nilai toleransi, kekeluargaan, dan kegotongroyongan, sehingga program yang diusulkan adalah ingin membangun ketiga nilai tersebut.
“Supaya terjadi interaksi komunikasi di tengah masyarakat. Sehingga tidak terjadi lagi perkelahian antar daerah di Kota Palu,” katanya.
Sementara adat yang ingin dibangun, katanya adalah adat yang menjaga ketiga nilai tadi dengan membentuk lembaga adat di setiap kelurahan di Kota Palu.
“Bukan berarti infrastruktur dan lainnya tidak penting, tapi tentang ekonomi ini sangat penting. Saya mau ekonomi ini dulu. Bentuk kelompok-kelompok usaha, nanti kita anggarkan,” tandasnya.
Wali kota sangat berharap Musrenbang kali ini lebih menitikberatkan pada persoalan ekonomi, karena kaitannya dengan membangun Kota Palu menjadi kota jasa. Hadir pada Musrenbang itu, Staf Ahli bidang Sosial Budaya Setda kota Palu, Usman, Kepala Bappeda kota Palu, Arfan, dan beberapa anggota DPRD Kota Palu. ABS