Wali Kota: Wujudkan Perubahan, Butuh Semangat Masyarakat

BESUSU BARAT, MERCUSUAR – Wali Kota Palu, Hadianto Rastid mengatakan, untuk mewujudkan perubahan besar di Kota Palu, dibutuhkan semangat dari semua masyarakat untuk tumbuh bersama. Salah satu contohnya, adalah memaksimalkan potensi penerimaan daerah melalui retribusi maupun pajak-pajak lainnya.

Hal ini disampaikan wali kota, saat menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1445 H, Sabtu (11/11/2023), di halaman Masjid Pandapa Al-Hidayah Besusu, Kelurahan Besusu Barat.

Kata wali kota, untuk retribusi sampah, hanya Rp35 ribu setiap bulannya dan kalau dibagi 30 hari, berarti hanya sekitar Rp1.200 perhari. Sementara itu, biaya yang dikeluarkan oleh Pemerintah Kota Palu untuk kebersihan sekitar Rp70 miliar per tahun.

“Dari retribusi sampah itu dengan jumlah 154.000 rumah, berarti kita bisa dapat Rp6 miliar per bulan kalau semua bayar. Dari Rp6 miliar itu, kalau per tahun sudah Rp72 miliar, tertutup biaya itu,” jelas wali kota.

Namun demikian lanjut wali kota, realitanya saat ini baru sekitar 8 – 9 persen yang membayar retribusi sampah. Akhirnya, penerimaan daerah yang lain justru untuk mengurusi sampah. Menurutnya, kalau semua masyarakat membayar retribusi sampah, maka pajak yang lain tersebut, bisa dipergunakan untuk hal-hal yang lainnya untuk Kota Palu yang lebih baik.

Bahkan kata dia, bukan hanya retribusi sampah, Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) juga masih ada tunggakan. Tahun 2022 masih sekitar Rp90 miliar dan tahun ini ada sekitar Rp70 miliar.

“Berarti ada Rp160 miliar semuanya. Coba kalau uang ini masuk, bisa digunakan untuk perbaikan lorong, drainase, bantuan usaha, kasih naik honor pegawai, semua bisa kita naikkan. Kota ini bukan hanya butuh satu orang, tapi butuh semua orang. Kita harus sama-sama membawa kota ini maju secepatnya,” jelas wali kota. RES

Pos terkait