PALU, MERCUSUAR – Warga asal Nusa Tenggara Barat yang kini menetap di Sulteng sedang menggalang donasi untuk korban gempa bumi di Lombok. Pengumpulan masih dilakukan oleh warga kerukunan. Seperti diketahui, warga asal NTB di Sulteng tergabung dalam beberapa kerukunan. Antara lain Kerukunan Keluarga Indonesia Bima (KKIB), Kerukunan Keluarga Bumi Gogo Rancah (Bumigora), dan Kerukunan Sasak Lombok Sulteng.
Tokoh NTB di Sulteng, Prof Dr H Djuraid A Latif mengatakan pasca gempa yang memporak-porandakan Lombok, Minggu (5/8/2018) malam, KKIB langsung menggalang donasi. Bantuan tidak dipaksakan, namun disesuaikan dengan kemampuan masing-masing warga.
Hj. Hasni, istri dari H. Suaeb, Ketua KKIB Sulteng mengatakan bantuan tersebut bersifat spontanitas. Sama halnya ketika banjir menerjang Bima, NTB beberapa waktu lalu, dimana KKIB langsung berinisiatif menggalang bantuan. Sejauh ini pengurus masih mengumpulkan donasi.
Juraid yang juga penasehat KKIB dan KK Bumigora mengatakan ia akan menjadi khatib di Bima pada Idul Adha 1439 H tahun ini. Ia mengatakan sangat mungkin, pihaknya akan turut menyerahkan bantuan kepada warga Lombok dalam momen Idul Adha tersebut. Namun, opsi itu juga masih akan dibicarakan dengan warga kerukunan.
Menurutnya, informasi dari Lombok, terutama Lombok Utara, korban gempa saat ini membutuhkan bantuan bahan bangunan untuk memperbaiki rumah yang rusak. Bantuan lain adalah bahan makanan pokok. Sementara rumah sakit saat ini juga penuh dengan korban gempa yang masih menjalani perawatan. Warga Sulteng yang ingin meringankan beban korban gempa Lombok bisa menyalurkannya melalui KKIB dengan nomor rekening Bank Muammalat Palu atas nama Hadne 8310039357.
Terpisah, Ketua Kerukunan Sasak Lombok Sulteng, Fatarany mengatakan setelah mendengar informasi tentang gempa di Lombok, pihaknya langsung mengadakan pertemuan dengan warga NTB di Kota Palu dan Forum Pelajar dan Mahasiswa Sasak Lombok untuk mengadakan penggalangan bantuan bagi korban gempa bumi.
“Kami kerukunan sasak Lombok bersama dengan Forum Pelajar dan Mahasiswa Lombok di Palu mengadakan pertemuan dan penggalangan bantuan, Selasa (7/8/2018). dalam kegiatan itu terkumpul dana sebesar Rp16 juta lebih yang akan kami salurkan kepada korban gempa di Lombok,” kata Fatarany saat dihubungi, Rabu (8/8/2018).
Menurut Fatarany, bantuan dari masyarakat yang simpati terhadap korban gempa juga berasal dari kalangan masyarakat lainnya dan hingga saat ini sudah banyak pihaknya yang menghubungi pihaknya untuk menyalurkan bantuan bagi korban gempa. “Civitas IAIN Palu tempat kami bekerja juga turut berempati terhadap korban gempa Lombok dan Kementerian Agama juga turut memberikan perhatian terhadap kejadian gempa ini,” kata Kasubbag Mahasiswa dan Alumni IAIN Palu itu.
Fatarany menjelaskan, jumlah warga Sasak Lombok di Sulteng sekira 5 ribu keluarga. Mereka berdomisili di daerah transmigrasi dan sebagian di perkotaan. Khusus untuk di Kota Palu jumlah warga Sasak Lombok 500 keluarga dengan beragam profesi. “Mayoritas berasal dari wilayah Lombok Tengah dan Lombok Barat, hanya sebagian kecil warga Lombok berasal dari Lombok Utara tempat terjadinya gempa bumi,” ujarnya.
Sementara itu, di Palu saja, warga Bima yang tergabung dalam KKIB berjumlah lebih dari 300 keluarga. Sementara itu, dukungan warga Sulteng terhadap gempa bumi juga terus mengalir. Ada yang spontanitas mengumpulkan rupiah dari para pengendara di lampu merah. Sebagian lagi seperti Front Pembela Islam (FPI) dari Kabupaten Poso mengirimkan anggotanya sebagai relawan.
POLSEK JUGA MENYUMBANG
Aksi penggalangan dana juga berlangsung di Kolonodale. Pengumpulan dana dilakukan di tugu depan rumah jabatan Bupati Morowali Utara, Selasa (7/8/2018). Aksi ini melibatkan sejumlah pemuda asal Lombok yang sudah lama bermukim di kompleks Butas, Kelurahan Kolonodale, Kecamatan Petasia.
“Saudara-saudara kita di Lombok saat ini membutuhkan bantuan segera, kita yang masih berada di wilayah yang aman perlu turun tangan membantu,” kata Koordinator Solidaritas Masyarakat Morowali Utara Peduli Kemanusiaan Untuk Gempa Lombok, Ustad Faizal Dg. Siame.
Ustad Faizal mengaku bantuan tersebut akan segera dikirimkan kepada para korban setelah aksi solidaritas ini sudah selesai. Penyalurannya melalui Bulan Sabit Merah Indonesia.
“Harapan kami masyarakat Morowali Utara bisa tergugah hatinya terhadap bencana yang dirasakan saudara-saudara kita di Lombok” tandasnya.
Kapolsek Petasia AKP Masiara mengapresiasi kegiatan penggalangan dana ini. Polsek Petasia juga telah berkontribusi dalam kegiatan ini dan mewajibkan semua personelnya menyumbangkan bantuan dalam bentuk uang. “Kami juga membantu mereka mengatur arus lalulintas agar kegiatan ini berjalan tertib dan lancar,” imbuhnya. VAN