TONDO, MERCUSUAR – Warga Hunian Tetap (Huntap) I Kelurahan Tondo Kecamatan Mantikulore Kota Palu, berencana akan membangun Masjid Jami di kompleks pemukiman sekira 1600 Kepala Keluarga eks korban bencana alam gempa bumi, tsunami dan likuefaksi medio 2018 silam.
“Kami berencana membangun Masjid Jami di kompleks Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi Tadulako,” kata Ketua Umum Pembangunan Masjid Jami Prof. Dr. H Tahril, MSi, MPdi, MP, Sabtu (25/3/2022).
Pembangunan Masjid Jami yang menelan anggaran sekira Rp 14 miliar tersebut, pihak panitia melibatkan arsitektur dan konsultan perencana, sehingga struktur bangunan Masjid Jami, memiliki nilai historis seni bangun arsitektur modern dengan berbagai ornamen lokal. Wujudnya megah, anggun, indah, karismatik, mempesona dan berwibawa.
“Secara konvensional, pembangunan Masjid Jami ini, didominasi gaya Timur Tengah, dimana agama Islam pertama kali diperkenalkan dan dikembangkan,”kata Prof Tahril.
Menurut Prof Tahril, untuk merealisasikan niat suci warga Huntap Tondo dalam membangun rumah ibadah ini, memang membutuhkan tenaga, pemikiran dan dana. Utamanya dukungan dan support dari masyarakat serta seluruh pemangku kepentingan di daerah ini karena anggarannya cukup fantastis.
Meski warga korban Gempa Bumi, Tsunami dan Likuefaksi telah habis harta benda serta kehilangan keluarga dan sanak family. “Namun Alhamdulillah iman tidak tergerus dan tetap bangkit untuk selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT. Salah satu bentuknya berusaha mewujudkan rumah ibadah yang nyaman, indah yang kelak menjadi alat pemersatu bangsa, kami yakin InsyaAllah niat tulus ini mendapat restu dan di ijabah oleh Allah SWT,”ujarnya.
Panitia tambah Prof Tahril, saat ini tengah mempersiapkan proses acara peletakan batu pertama yang rencananya akan dilakukan Selasa 5 April 2022 mendatang, oleh Walikota Palu, Hadianto Rasyid. Kegiatan tersebut akan dirangkaikan dengan acara buka puasa bersama dan Salat Magrib berjamaah.
Prof Tahril mengingatkan bahwa Sabda Rasulullah Sholallahu Alaihi Wassalam sangat jelas menegaskan barang siapa membangun masjid karena Allah walaupun hanya selubang tempat burung bertelur atau lebih kecil, maka Allah bangunkan baginya (rumah) seperti itu pula di surga. (HR. Ibnu Majah).
Ia juga menjelaskan bahwa pembangunan tempat ibadah sebagai kebutuhan penting terkait dengan upaya membangun rohani manusia. “Ini penting bagi pembangunan manusia, karena tidak hanya fisik, tapi rohani juga kita harus di bangun,”pungkasnya. AMR/*