TANAMODINDI, MERCUSUAR – Viralnya seekor buaya yang lehernya terlilit ban bekas di Sungai Palu, membuat Owner Master Bakery, Abraham terinspirasi untuk membuat roti berbentuk buaya berkalung ban.
Menurut Abraham bahwa Master Bakery sejak Oktober 2012 sudah menjual roti buaya namun belum diberi ban dan bentuknya lebih kecil, namun penjualannya tidak terlalu laris, nanti sekitar satu tahun belakangan ini, Abraham mencoba membuat roti buaya berkalung ban dengan bentuk yang lebih besar, dan ketika upaya penangkapan untuk melepas ban di leher buaya ramai diperbincangkan, alhasil penjualan roti buaya berkalung ban inipun meningkat. Bahkan saat ini, banyak warga yang ingin memesan roti buaya berkalung ban yang ukurannya hampir 1 meter atau sekira 60 senti meter itu.
“Tidak ada niat saya untuk buat roti B3 (Buaya Berkalung Ban) yang besar ini, awalnya kita buat hanya dua buah roti besar ini, dan itu hanya untuk dimakan teman-teman di warkop, namun viral, saya sendiri kaget banyak dihubungi media dan orderan masuk,” ujar Abraham, Rabu (19/2/2020)
Abraham menjelaskan, kedepan dirinya bekerja sama dengan Fondant Tigerson, akan membuat roti buaya berkalung ban yang ukurannya hampir sama dengan ukuran buaya aslinya. Proses pembuatan roti buaya memakan waktu sekira dua jam dan untuk bahannya tidak ada yang berbeda dengan roti lainnya, hanya bentuknya yang berbeda.
“Kita menjual dengan harga yang kecil berkisar Rp8000, dan yang paling besar seharga Rp80.000,” jelasnya.
Bagi warga yang ingin mendapatkan roti buaya berkalung ban, bisa datang langsung ke sejumlah cabang Master Bakery, yakni di Jalan Guru Tua (Kalukubula), Jalan Towua, tepatnya depan BNS Swalayan Towua, dan Jalan RE Martadinata Kelurahan Tondo, tepatnya di pintu gerbang SMA 5 Tondo. ABS