PALU, MERCUSUAR – Badan Pusat Statistik (BPS) Sulteng meliris jumlah penduduk miskin di Sulteng pada September 2018, tercatat sekira 413 ribu orang atau 13,69 persen dari total jumlah penduduk Sulteng yang tercatat sebanyak 3 juta orang.
Jika dibanding Maret 2018, penduduk miskin mengalami penurunan 6,72 ribu orang, sementara dibanding dengan September 2017, jumlah penduduk miskin berkurang sebanyak 9,78 ribu orang. Berdasarkan daerah tempat tinggal, pada periode Maret – September 2018, jumlah penduduk miskin di daerah perkotaan turun sebesar 1,19 ribu orang dan daerah perdesaan turun sebesar 5,53 ribu orang.
Kepala BPS Sulteng, Faizal Anwar dalam konferensi pers tentang kemiskinan di kantornya, Selasa (15/1/2019) mengatakan, pendataan jumlah keluarga miskin dilakukan 3 – 25 September atau beberapa hari sebelum gempa bumi terjadi di Palu, Sigi dan Donggala pada 28 September 2018 lalu.
Faizal menjelaskan, faktor yang mempengaruhi terjadinya kemiskinan pada Maret – September 2018 adalah inflasi, konsumsi rokok kretek dan filter, makanan dan kenaikan konsumsi rumah tangga. Dalam mengukur kemiskinan, BPS menggunakan konsep kemampuan memenuhi kebutuhan dasar. Dengan pendekatan ini, kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan yang diukur dari sisi pengeluaran. HAI