KAMONJI, MERCUSUAR – Wakil Wali Kota Palu, dr. Reny A. Lamadjido, menghadiri kegiatan “Gen Z Peduli Stunting dan Pernikahan Anak di Era Digital”, Rabu (13/12/2023) di Sriti Convention Hall.
Kegiatan yang diselenggarakan oleh Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P2KB) Provinsi Sulawesi Tengah dan Generasi Berencana (GenRe) Sulawesi Tengah ini, menghadirkan para siswa-siswi SMP se-Kota Palu.
Dalam sambutannya, wakil wali kota memohon kepada para siswa untuk menyimak semua yang disampaikan oleh pemateri, berkaitan dengan stunting maupun pernikahan dini.
“Kenapa kita tidak boleh melakukan seks di luar nikah, salah satunya komiu (kamu, red) belum siap menikah, akhirnya cerai. Di samping itu, kandungan juga belum siap,” ujar wakil wali kota.
Menurut wakil wali kota, ketika pernikahan dini terjadi, maka hilanglah masa muda dari siswa sekalian. Olehnya, para siswa harus memanfaatkan hidupnya ke hal-hal positif.
“Kalau sudah menikah, adik-adik tidak bisa merasakan masa muda dan masa remaja. Karena kamu sudah mengurus anak. Yang lain masih keluar dengan teman-teman, kita hanya di rumah ba momong anak,” ujar wakil wali kota.
Wakil wali kota berharap anak-anak yang ikut dalam kegiatan tersebut ada yang menjadi wali kota, wakil wali kota, gubernur, bahkan presiden.
Hal ini dapat terwujud kalau anak-anak mengisi masa mudanya dengan kegiatan-kegiatan yang positif.
Di samping itu, khusus anak-anak perempuan juga harus diberikan tablet zat besi, agar persiapan kalau hamil nantinya tidak terjadi anemi atau kekurangan darah di dalam tubuh.
“Ketika adik-adik menikah di umur 21 nantinya, jangan lupa memberikan ASI ekslusif. Itu yang masih rendah. Kota Palu saja baru sekitar 40 persen ibu-ibu yang memberikan ASI selama enam bulan pada bayinya,” tambah wakil wali kota. RES