PALU, MERCUSUAR – Para wisudawan angkatan 97 Universitas Tadulako (Untad), diharapkan dapat mengembangkan potensi dan talenta yang dimiliki, ketika nanti terjun di tengah masyarakat. Hal ini karena Indonesia, membutuhkan generasi muda yang futuris dan selalu mampu membangun kerjasama dalam kebersamaan.
Demikian dikatakan Rektor Untad, Prof Dr Ir Mahfudz, MP, saat melepas 1.025 wisudawan angkatan 97, di Jodjokodi Convention Center (JCC), Sabtu (29/6/2019). Kata Prof Mahfudz, wisuda bukanlah akhir dari perjalanan, melainkan sebagai awal untuk melangkah meraih masa depan yang lebih baik.
“Kalian adalah permata Tadulako, yang kokoh hatinya, tajam tatapannya, serta brilian gagasannya, namun tetap menghargai orang-orang yang sudah mendidik dan membesarkannya. Maka tetaplah rendah hati, namun tetap optimis untuk menjadi yang terdepan,” pesan Prof Mahfudz.
Lanjut Prof Mahfudz, Untad sebagai lembaga penyelenggara pendidikan tinggi, telah berupaya melakukan pembenahan dan memberikan layanan terbaik kepada mahasiswa. Upaya untuk perbaikan, dipastikan akan tetap dilakukan dan menjadi komitmen bagi kampus terbesar di Sulawesi Tengah tersebut.
Rektor mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para orangtua, yang sudah mempercayakan pendidikan putera-puterinya di Universitas Tadulako.
“Selamat jalan anak-anakku. Kalian dilepas karena bangsa ini membutuhkanmu. Jangan lupa, almamater tetap menunggu kabar gembira atas capaian yang digenggam di kemudian hari,” tandas Rektor.
Di antara 1.025 wisudawan, terdapat wisudawan dengan kategori terbaik, tercepat dan termuda dari tingkat Sarjana, Pascasarjana dan Doktoral, di antaranya untuk program Doktoral, predikat terbaik diraih Maddukelleng dengan masa studi 2 tahun, 8 bulan, 5 hari. Mantan Komisioner KPID Sulteng itu lulus dengan IPK 4.00 predikat pujian.
Untuk jenjang Magister dari Ilmu Pertanian atas nama I Wayan Selendre, lama studi 1 tahun, 9 bulan, 7 hari dengan IPK 3.99 predikat pujian. Program S1 dari Pendidikan Kewarganegaraan FKIP, yakni Harmawati, yang juga meraih predikat IPK tertinggi yakni 3,95. Wisudawan tercepat masa studi 3 tahun, 5 bulan, 21 hari diraih Ni Made Lila Antolis dari Fapetkan.
Sementara wisudawan termuda dengan usia 20 tahun, 1 bulan, 12 hari atas nama Isra Miraj. Isra lahir pada 17 Mei 1999 dari Prodi PG Paud Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP).
Pada wisuda kali ini, Bupati Donggala, Kasman Lassa juga mengikuti wisuda untuk program magister Ilmu Hukum. JEF