TONDO, MERCUSUAR – Pusat Pengembangan dan Peningkatan Mutu Proses Pembelajaran (Pusbang PMPP) pada Lembaga Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (LPPMP) Universitas Tadulako (Untad), melaksanakan Workshop Pengembangan Perangkat Pembelajaran, Kamis (19/4/2018) bertempat di Gedung Media Center Untad. Kegiatan ini diikuti oleh puluhan dosen di lingkup Universitas Tadulako, termasuk dosen dari Program Studi di Luar Kampus Utama (PSDKU) Morowali dan Tojo Unauna.
Ketua panitia kegiatan, Dr Achmad Herman, S.Sos, M.Si, mengatakan, pelaksanaan workshop ini merupakan upaya LPPMP Untad melalui Pusbang PMPP, untuk meningkatkan kapasitas perangkat pembelajaran, melatih dan memberikan pemahaman bagi dosen, untuk mencoba mengembangkan perangkat-perangkat pembelajaran, serta metode baru dalam rencana penyusunan rencana pembelajaran.
“Workshop ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan baru, yang dapat diaplikasikan dalam pembelajaran. Untuk itu kami menghadirkan pakar pendidikan dari Universitas Negeri Surabaya, Prof Dr Suyono, M.Pd, sebagai pemateri dan fasilitator workshop ini. Koordinator Pusbang PMPP, Dr Marungkil Pasaribu, MSc, juga terlibat untuk memfasilitasi,” ujarnya.
Lanjut Dr Achmad, setelah mengikuti workshop ini, para peserta akan dievaluasi. Model evaluasi yang diterapkan, adalah dengan meminta para peserta membuat semacam rancangan pembelajaran semester, yang akan dinilai oleh para assesor di LPPMP.
Setelah dinilai, rencana pembelajaran yang telah dibuat tersebut, akan menjadi alat evaluasi untuk melihat, apakah rencana pembelajaran tersebut sudah mengikuti format yang mereka dapatkan dari workshop ini. Adapun outputnya nanti, kami akan membuat suatu formulasi atau proses pengembangan yang dipatenkan, sebagai acuan program rancangan pembelajaran selama satu semester.
“Kami berpikir, harus ada sebuah acuan baku terkait penyusunan rencana pembelajaran ini, karena pada kurikulum yang digunakan, selalu terjadi penyesuaian, untuk mencoba mencari kerangka-kerangka yang lebih sesuai. Diharapkan nantinya ada keseragaman antara rancangan-rancangan pembelajaran yang diterapkan atau adanya platform baku untuk semua fakultas, yang diharapkan mendekati Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI). Jadi, meskipun beda mata kuliah, namun penyusunan rencana pembelajaran semester (RPS) nya, diharapkan mengkuti acuan yang telah ditetapkan, demi meningkatkan mutu pendidikan di Untad,” jelasnya. JEF