PALU, MERCUSUAR – Puncak peringatan Haul Guru Tua ke-55, Rabu (3/5/2023), menghadirkan momen toleransi dan kebersamaan antar umat beragama di Kota Palu. Hal ini hadir lewat pembagian 6000 gelas air mineral dan 1000 es krim, yang dilakukan oleh Paguyuban Sosial Marga Tionghoa (PSMTI) Sulteng, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sulteng, Persatuan Umat Budha Indonesia (Permabudhi), Majelis Agama Budha Theravada Indonesia (Magabudhi), Vihara Karuna Dipa, serta Koko Cici Sulteng di venue peringatan haul, di Kawasan Wisata Religi Alkhairaat, Kota Palu.
Ketua Umum PSMTI Sulteng, Chandra Wijaya mengatakan, pembagian air mineral dan es krim ini dilakukan, sebagai bentuk dukungan atas pelaksanaan Haul Guru Tua ke-55 tahun 2023. Selain itu, hal ini juga sebagai wujud kebersamaan dan harmonisasi antar umat beragama di Sulteng.
“Kami juga mengucapkan selamat dan sukses atas pelaksanaan peringatan Haul ke-55 Guru Tua tahun 2023. Kami turut berbahagia kegiatan Haul Guru Tua, yang menjadi tradisi wisata religi bagi para umat muslim dan Keluarga Besar Alkhairaat. Kami ikut berbagi berkah di tengah panasnya matahari, untuk mendinginkan dan menghilangkan dahaga saudara-saudsra kita yang hadir dari berbagai kota di Indonesia, menunjukkan kebersamaan masyarakat dan persatuannya sangat kuat, bagai sebuah keluarga besar di Tanah Kaili,” jelasnya.
Kehadiran sosok Guru Tua dan Alkhairaat adalah salah satu contoh toleransi antar umat beragama di Kota Palu, bahkan Sulteng. Sejak masa Guru Tua misalnya, sudah ada sekolah-sekolah Alkhairaat yang menggunakan guru non muslim sebagai tenaga pengajar dan murid non muslim bersekolah di madrasah Alkhairaat.
Firman (31) salah seorang pengunjung haul asal Kabupaten Parigi Moutong, mengaku bersyukur dengan pembagian air mineral dan es krim ini. Kata dia, hal seperti ini yang harus terus dipertahankan, untuk merawat toleransi dan semangat persatuan di Sulteng. JEF