Yang Tersisa Dari Korban Kebakaran Tondo, Usai Membangun Musala, Lapak Ludes Dilalap Api

Korban kebakaran mengumpulkan beberapa harta bendanya, yang tersisa, usai kebakaran hebat menghaguskan empat lapak di Kelurahan Tondo. FOTO: MISBACH/MS

“Allah tidak akan membebani seorang hamba, melainkan sesuai denga kesanggupannya” ini adalah penggalan terjemahan dari QS Al Baqarah ayat 286, yang diucapkan beberapa kali, oleh warga kepada Soleh, salah seorang korban kebakaran empat lapak di Kelurahan Tondo, Kecamatan Mantikulore. 

Apa yang tersisa dari musibah kebakaran, selain puing dan arang, berikut laporannya

Soleh termangu di depan lapak buah miliknya, yang hangus terbakar bersama tiga lapak lainnya, sesekali dia menyeka air matanya, sembari memeluk ibunya dan anaknya, warga pun yang prihatin terhadap kondisinya, menghibunya, ada yang mengumpulkan beberapa barang yang tersisa diantara puing-puing kebakaran hebat, yang menghanguskan empat lapak, yakni kios kelontong, bengkel motor, lapak buah milik Soleh dan sebuah warung makan, Sabtu (29/6/2024) sekitar pukul 05.00, di jalan Pendidikan, Kelurahan Tondo.

Kerugian yang diderita oleh Soleh, bukan hanya lapak buah miliknya yang terbakar hangus, ataupun pakaiannya yang membuatnya hanya menyisakan baju dan sarung yang dikenakan, tetapi mobil kesayangannya, yang hangus terbakar di dalam lapaknya.

“Sekitar pukul 05.00, usai salat subuh, anak saya teriak, ada api dari warung sebelah, tidak lama dari situ, saya liat mobilku sudah terbakar, saya langsung lari keluar bersama ibu dan anak saya, dan Alhamdulillah, kami semua selamat,” ungkapnya, sambil terus memeluk ibunya, untuk menenangkan kondisi ibu dan anaknya.

Diduga, kata Soleh, api dengan cepat membakar keempat lapak, karena BBM yang dijual di lapak kelontong dan bengkel motor, serta BBM yang berasal dari mobilnya yang terpakir di dalam lapak buahnya, ditambah lagi, material empat lapak, adalah bahan mudah terbakar, papan dan kayu.

Dalam ungkapannya, Soleh mencoba terlihat tegar, betapa tidak, Soleh tidak sekalipun menyalahkan siapa yang menjadi penyebab kebakaran, atapun pihak pemadam kebakaran yang datang, setelah lapaknya hangus terbakar bersama tiga lapak lainnya, bahkan Soleh mengajak semua korban kebakaran, untuk menyerahkan semua nasib, kepada Allah SWT.

“Ini adalah musibah, yang sudah direncanakan oleh Allah, dan tidak satupun musibah yang hadir, melebihi kemampuan kita,” urainya.

Dalam kisah nestapa musibah kebakaran, Soleh baru saja membangun sebuah musala, yang sudah digunakan oleh warga, dari hasil bisnis jualan buahnya. Bahkan menurut pengakuan warga, Soleh kerap memberikan sedekah kepada mahasiswa yang ada di sekitaran lapaknya, atau sekedar memberikan potongan harga, kepada siapa saja, pembeli yang datang ke lapaknya.

Pos terkait