PALU, MERCUSUAR – Yayasan Pendidikan Islam Nasima Semarang membantu salah seorang anak penyintas bencana alam gempa bumi dan likuefaksi di Palu.
Bantuan berupa dana pendidikan tunai tersebut diserahkan kepada Farel, yang kedua orang tuanya menjadi korban meninggal dunia pada bencana likuefaksi di Kelurahan Balaroa 28 September 2018 lalu. Bantuan diserahkan langsung perwakilan pengurus YPI Nasima Semarang, Muhammad Ghithrif kepada Farel, di Palu, beberapa waktu lalu.
“YPI Nasima memberikan bantuan dana pendidikan untuk kelangsungan sekolah Farel,” ujar Ghithrif, di Palu, Selasa (22/9/2020).
Ghithrif menjelaskan, Farel merupakan anak penyintas yang tidak hanya kehilangan kedua orang tuanya pada saat bencana, namun juga adik kandungnya yang saat itu berusia 2 tahun. Rumah Farel yang berada di Kelurahan Balaroa disebut lenyap akibat likuefaksi.
Farel disebut selamat, karena pada saat bencana terjadi ia sedang berada di rumah nenek dan kakeknya. Saat ini, Farel duduk di bangku kelas V di salah satu SD di Palu.
“Saat ini farel hidup bersama kakek dan neneknya. Mereka berjualan bawang di pasar tradisional,” tambah Ghithrif.
Ia mengungkapkan, sumber dana bantuan yang diberikan kepada Farel tersebut murni berasal dari dana yayasan. Sejauh ini, kata Ghithrif, Farel belum menerima bantuan dari pemerintah, baik dalam bentuk santunan duka, jaminan hidup, dan sebagainya.
“Tapi YPI Nasima Insyaallah akan memerhatikan kelangsungan pendidikan Farel,” tandasnya. IEA