BAIYA, MERCUSUAR – Pemerintah Kecamatan Tawaeli bersama pihak Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) XIV Palu, Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah (Kimpraswil), serta Pemerintah Kelurahan Baiya, melaksanakan sosialisasi pembangunan jembatan box culvert di Kelurahan Baiya. Sosialisasi yang melibatkan unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) Kecamatan Tawaeli, tokoh masyarakat, LPM, tokoh agama, RT/RW, Babinsa, serta Bhabinkamtibmas, dilaksanakan di Aula Serbaguna Kelurahan Baiya, Kamis (9/8/2018).
Box Culvert sendiri merupakan salah satu jenis beton precast yang sering digunakan pada konstruksi saluran air, sehingga sering disebut sebagai gorong-gorong.
Camat Tawaeli, Zulkifli, dalam sambutannya mengatakan, usulan pembangunan jembatan berukuran 7 m x 31 m ini, sudah menjadi kebutuhan dan memang merupakan usulan masyarakat Kelurahan Baiya sejak lama. Pembangunan jembatan ini penting, karena jembatan yang ada saat ini tidak mampu menampung debit air dan sering terjadi banjir, jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi.
“Usulan pembangunan jembatan ini sudah mengemuka sejak 2014. Pembangunan jembatan ini masuk usulan skala prioritas kita. Jadi sebenarnya, tidak perlu dilakukan sosialisasi, karena telah menjadi usulan prioritas dan telah disusulkan dalam Musrenbang,” ujar Zulkifli.
Sementara itu, Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah (Kimpraswil), Rahmuddin Loulembah, mengatakan, pihaknya merencanakan untuk membangun jembatan yang lebih lebar dan tinggi. Kata dia, untuk pengerjaan jembatan ini, pihaknya bermohon ke pihak Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) XIV Palu, kemudian disetujui dan rencananya akan dibangun tahun ini.
“Gara-gara banjir di Baiya ini, saya sering dimarahi oleh Wali Kota, karena dianggap tidak memperhatikan jembatan ini. Untuk itu, kami berharap agar masyarakat mendukung pengerjaan jembatan ini, untuk kemajuan pembangunan di Kota Palu, khususnya di Kecamatan Tawaeli dan Kelurahan Baiya,” ujarnya.
WARGA DIMINTA DUKUNG PEMBANGUNAN FLY OVER
Dalam kesempatan yang sama, pihak-pihak tersebut juga mensosialisasikan tentang rencana pembangunan fly over di wilayah Kelurahan Baiya, yang berlokasi di sekitar wilayah Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Sosialisasi ini kembali dilakukan, setelah adanya upaya penghentian proses pengerjaan fly over tersebut, oleh oknum masyarakat, yang membawa serta pengacara.
Camat Tawaeli, Zulkifli juga mengeluhkan adanya oknum-oknum yang menjadi provokator dan berupaya menggagalkan proses pembangunan fly over di wilayah Kelurahan Baiya. Adapun alasan yang didengungkan antara lain, pengerjaan tersebut dikatakan tidak pernah disosialisasikan, kemudian nama proyek pengerjaan tercantum Pantoloan bukan Baiya, kemudian adanya anggapan kalau proses pengerjaan ini tidak pamit kepada tokoh masyarakat sekitar.
“Seingat kami, pemasangan patok pengerjaan ini sudah dilakukan sejak 2015, namun karena Pemkot tidak memiliki anggaran, maka tidak lanjut. 2015 lalu sudah pamit dengan tokoh masyarakat sekitar,” ujarnya.
Dirinya melanjutkan, sebelum sosialisasi ini, komponen kelurahan seperti RT/RW, LPM dan lainnya, telah menandatanganii surat pernyataan mendukung pembangunan fly over ini, sekitar dua bulan lalu. Adapun sosialisasi ini sebenarnya ditunda sehari, karena menunggu pihak yang menyengketakan lahan di loaksi pengerjaan fly over, mengikuti sidang gugatan di pengadilan.
Zulkifli juga menyesalkan beredarnya isu kalau lokasi lahan warga yang terkena proyek pengerjaan fly over tersebut sudah dibayarkan. Dirinya menegaskan bahkan meminta pihak kepolisian agar mengusut siapa penerima dana pembayaran lahan tersebut agar diproses sesuai hukum yang berlaku.
“Dalam isu tersebut, saya dan Lurah Baiya disebut menerima uang dari hasil penjualan lahan tersebut. Sangkaan ini harus dibuktikan, karena jika tidak benar, saya akan menuntut secara hukum, karena ini fitnah,” tegasnya.
Dirinya menegaskan siap pasang badan untuk melawan oknum-oknum yang berusaha menggagalkan pembangunan ini. Zulkifli mengatakan, dirinya ingin, lewat pembangunan ini, wajah Tawaeli berubah dari daerah yang kesannya terpinggirkan, menjadi daerah yang memiliki potensi untuk dilirik dalam pembangunan
“Mari dukung program pemerintah, apalagi pembangunan fly over ini masuk program strategis nasional, untuk mendukung KEK. Fly over ini sendiri, jika nanti terealisasi, diharapkan dapat menjadi ikon bagi Tawaeli, Palu, hingga Sulteng,” ujarnya.
Adapun Rahmuddin Loulembah menyebut, pembangunan fly over ini merupakan permintaan Gubernur dan Wali Kota kepada pemerintah pusat, untuk mendukung kehadiran KEK. Proyek kementerian yang masuk proyek strategis nasional ini, didukung dengan anggaran APBN senilai lebih dari Rp100 milyar.
“Fly over ini juga diharapkan mendorong peningkatan ekonomi,” ujarnya.
Rahmudin juga menegaskan, sampai saat ini belum ada proses pembayaran lahan dari pemerintah. Pihak pemerintah kata dia, sangat hati-hati, agar jangan sampai salah membayar.
“Pembayaran diawasi oleh tim dari kejaksaan. Pembayaran jika sudah clear nilai dan status lahan. Kita mau administrasi lengkap baru kita bayar. Kalau ada gugatan, uang pembayartan lahan akan diserahkan ke pengadilan, pihak yang bersengketa silahkan bertarung di pengadilan, yang menang gugatan yang akan dibayarkan,” jelasnya.
Proses pembangunan sendiri kata dia, rencananya akan dimulai pada tahun depan, tinggal menunggu kejelasan status lahan, aspek lingkungan, dan proses lelang. JEF