MORUT, MERCUSUAR- Hasil survei yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Morowali Utara mengejutkan. Sebanyak 88,16 persen warga setempat disebut siap menerima politik uang dari para calon anggota legislatif (Caleg) pada Pemilu 2019.
Ketua KPU Morut, Yusri Ibrahim, mengatakan berdasarkan hasil survei pada 10 kecamatan yang melibatkan 3.850 responden, keinginan masyarakat untuk menerima uang dari peserta Pemilu sebanyak 88,16 persen. Hanya 11,84 persen yang tidak menerima uang. Hal tersebut disampaikan KPU saat sosialisasi penyelenggaraan pemilu 2019 dan kebijakan KPU kepada stakeholder di Kabupaten Morowali Utara, di kantor bupati, Kamis (21/2/2019).
Yang lebih mengejutkan lagi, sebanyak 91,72 persen warga Morut akan menerima pemberian Caleg, tetapi tidak akan memilih orangnya. Hanya 8,28 persen yang menyatakan menerima uang dan memilih caleg tersebut.
Bentuk politik uang yang merajalela di Morut antara lain janji uang tunai antara Rp200 ribu-Rp1 juta, tabung gas gratis, beras, gula, kopi, sertifikat tanah, pembayaran BPJS, dan janji beasiswa anak hingga kuliah S1.
“Kemudian janji mengurus masuk PNS, perawat dan menjadi tenaga honorer di kantor pemerintahan,” sebutnya.
Untuk itu diperlukan komitmen seluruh stakeholder setempat untuk memberantas merajalelanya politik uang ini, khususnya Bawaslu dan Gakkumdu.
Sementara itu Bupati Morowali Utara yang diwakili Asisten I Viktor Tamehi menyatakan siap mendukung upaya KPU untuk mewujudkan Pemilu 2019 yang jujur dan adil.
“Melalui kegiatan ini diharapkan dapat merumuskan bentuk-bentuk kebijakan yang dapat mewujudkan pelaksanaan Pemilu 2019 yang aman dan lancar serta menghasilkan para pemimpin wakil rakyat yang berintegritas untuk kemajuan daerah kita” tukasnya. VAN