Aktivitas Ekonomi Warga Lumpuh

FOTO BANJIR MORUT

MORUT, MERCUSUAR – Selain pengaruh pandemi Virus Corona atau COVID-19, banjir yang melanda sejumlah Desa di Kabupaten Morowali Utara (Morut) melumpuhkan aktivitas perekonomian masyarakat. 

Berdasarkan pantauan Senin (13/4/2020), luapan air Sungai Laa terus pasang hingga mencapai ketinggian empat hingga enam meter. Selain rumah warga, sejumlah kebun sawit dan pertanian lainnya terendam.

“Mata pencaharian warga terhambat, karena tidak bisa bekerja baik yang memetik buah kelapa sawit, panen jagung dan petani padi. Khusus lahan pertanian semua terendam. Warga fokus mengamankan barang-barang isi rumah,” kata warga, Wayan Cakra.

Ia mengaku belum bisa diprediksi kapan air akan surut, karena cuaca tiap hari hujan, sehingga air sungai Laa mulai dari hulu di Kecamatan Mori Atas, Mori Utara, Kecamatan Pamona Tenggara dan Pamona Timur, Kabupaten Poso terus meluap. Akibatnya, daerah dibagian hilir terendam. “Memang cukup prihatin karena daerah kami menjadi langganan banjir. Memang banjir tidak bisa dipandang remeh, kita hanya berharap kepada pemerintah bisa memperhatikan masyarakat yang rumahnya terendam,” ujarnya.

Warga transmigrasi asal Bali itu menyebutkan bahwa warga di sekitarnya (Sungai Laa) mengalami banyak kerugian akibat lahan pertanian terendam. Sedikitnya 30 hektare lahan pertanian warga terendam, terdiri dari persawahan, kebun jagung dan kebun sawit. “Jerugian kami perkirahkan mencapai belasan juta rupiah” sebutnya.

Selain itu, ratusan ternak warga ikut mati tenggelam. Warga pasrah dengan kejadian banjir tahunan ini. “Yang tenggelam ternak kambing, ayam ratusan, babi dan sapi diungsikan. Kemudian tambak ikan juga terendam, puluhan ton ikan lepas” ujarnya. VAN

Pos terkait