ASTAKIRA Sulteng, Tolak Penarikan Biaya Parkir di RSUD Morowali

Julfikar Bualo
FOTO: Julfikar Bualo

MOROWALI, MERCUSUAR – Asosiasi Tenaga Kerja Indonesia Raya (ASTAKIRA) Sulteng menolak rencana penarikan biaya parker di lokasi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Morowali.

Hal itu ditegaskan oleh Ketua ASTAKIRA Sulteng, Julfikar Bualo pada media ini.

Menurutnya, rumah Sakit merupakan tempat pelayanan umum yang tidak pantas dijadikan lahan mencari penghasilan daerah, karena masih banyak usaha lain untuk menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat.

“Saya sangat tidak sepakat jika harus ada penarikan biaya parkir di rumah sakit, seharusnya pemerintah daerah mencari solusi lain untuk menciptakan lapangan kerja, ataupun tempat lain diluar rumah sakit. Meskipun biayanya sangat kecil namun tidak elok kita tarik tarif dari orang yang ditimpa musibah,” ujarnya.

Ia menyampaikan agar Pemkab Morowali ataupun pihak lain yang berniat melakukan penarikan biaya parkir di rumah sakit untuk mempertimbangkan kembali dengan alasan kemanusiaan.

“Sebagai contoh kalau ada keluarga pasien yang meninggal dunia atau sakit keras di rumah sakit, apakah tega kita mau tarik uang parkir dari orang yang datang menjemput jenazah ataupun keluarga yang menjenguk? Sekali lagi bukan persoalan besar kecilnya biaya parkir, tapi masalah hati dan perasaan orang yang lagi ditimpa musibah,” jelas Julfikar.

“Janganlah kita selalu mengejar keuntungan dibalik kesusahan orang lain atau masyarakat, apalagi Morowali ini dikenal adalah daerah kaya raya. Walaupun di daerah lain ada pungutan parkir di rumah sakit, maka kita cobalah tampil beda di Morowali,” sambungnya.

Terpisah, Kepala Dinas Perhubungan Morowali, Rizal Badudin memiliki pandangan dan argumen lain terkait rencana penerikan biaya parkir di RSUD Morowali. 

menurutnya, biaya parkir di rumah sakit sudah jamak dilakukan di semua rumah sakit.

“Jadi, bukan barang baru, example Rumkit (rumah sakit) Undata di Palu atau Rumkit Bahtera Mas di Kendari. Kemudian dalam teknis operasionalnya penarikan parkir tersebut sifatnya selektif, yaitu hanya pengunjung saja yang dikenakan biaya parkir dan bukan pasien,” jelasnya saat dikonfirmasi Kamis (19/11/2020) malam.

Diketahui, dua hari terakhir masalah perparkiran menjadi pembahasan, bahkan terjadi adu argumen di group Whats App Forum Diskusi dan informasi Morowali.

Pasalnya, akan dilakukan penarikan biaya parkir di RSUD Morowali akan dilakukan oleh karang taruna Desa Bente, sementara lokasi RSUD Morowali di wilayah Desa Bahomohoni. BBG

Pos terkait