MORUT, MERCUSUAR – Polres Morowali Utara (Morut) mendirikan dapur umum di Polres untuk menyuplai makanan bagi korban banjir dan warga kurang mampu yang ekonominya makin terpuruk ditengah pandemi COVID-19, Kamis (16/4/2020).
Kapolres Morut, AKBP Bagus Setiyawan menjelaskan air mulai menggenangi pemukiman warga sejak awal bulan April. Warga mengalami dampak awal banjir di Desa Togo, Kecamatan Petasia Barat, selanjutnya Sampalowo dan Onepute.
Akibatnya, ratusan unit rumah warga di bantaran Sungai Laa terendam air setinggi tiga hingga lima meter. Selain itu, banjir juga merendam lahan pertanian masyarakat.
Dikatakannya, selain Kecamatan Petasia Barat, banjir juga merendam Kecamatan Petasia Timur, yakni di Desa Tompira dan Desa Bunta dengan ketinggian maksimal air hingga orang dewasa.
“Wargapun banyak yang mengungsi ke tempat yang disediakan pemerintah hingga ke rumah-rumah tetangga,” jelasnya saat membagikan paket makanan pada korban banjir di Desa Bunta.
Selain rumah warga, banjir juga menggenangi jalur trans Sulawesi sepanjang 100 meter di Desa Bunta dengan ketinggian air 50 hingga 75 sentimeter. “Kami Polres Morowali Utara dibantu Kodim 1311 Morowali mendirikan dapur umum terpadu TNI/Polri (Gugus Tugas COVID-19) hari Kamis dan Jumat untuk menyiapkan makanan bagi korban banjir dan warga kurang mampu di Morowali Utara” ujarnya.
Dapur umum ini, lanjut Kapolres, merupakan upaya TNI/Polri untuk memenuhi perbekalan makanan pengungsi dan warga terdampak banjir namun tidak mengungsi. Selain itu, juga bagi warga yang kurang mampu. Apalagi ditengah pandemi COVID-19, ekonomi masyarakat lagi sulit-sulitnya.
Ditambahkan Kapolres, 100 paket nasi dibagikan dihari pertama pendirian dapur umum tersebut. Jumlah ini masih bisa bertambah menyesuaikan kebutuhan pengungsi maupun warga terdampak banjir. “Selain membagikan makanan gratis, kami juga akan membagikan sembako gratis kepada masyarakat,” tutupnya. VAN