MORUT, MERCUSUAR – Pelaksanaa Hari Ulang Tahun (HUT) ke-5 Kabupaten Morowali Utara (Morut) akan digelar secara sederhana dengan melaksanakan kegiatan doa bersama sebagai ungkapan rasa syukur masyarakat setempat.
Doa juga dipanjatkan untuk para korban bencana alam yang menimpa warga Palu, Sigi dan Donggala (Pasigala).
Bupati Morowali Utara Ir Aptripel Tumimomor MT mengatakan dalam HUT ke-5 ini, kegiatan yang sebelumnya digelar seperti Festival Teluk Tomori (FTT) akan ditiadakan, begitu juga dengan kegiatan pameran budaya dan pertanian tidak digelar lagi. Artinya sebagian besar kegiatan yang biasanya diadakan saat perayaan ini semua dibatalkan.
Ia mengatakan langkah ini diambil sebagai penghormatan terhadap orang-orang yang menjadi korban bencana Gempa dan Tsunami Pasigala yang mana ada juga masyarakat asal Morowali Utara yang turut menjadi korban.
“Kami juga akan menggelar doa bersama bagi para korban bencana ini. Selain itu sebagian biaya HUT Morowali Utara kita donasikan untuk mereka di Palu, Sigi dan Donggala” ujarnya, Jumat (19/10/2018).
Bupati mengatakPasigala, pada prinsipnya ada tiga hal yang menjadi motivasi pihaknya melaksanakan peringatan atau merayakan HUT tahun ini. Yang pertama, tetap mawas diri, kemudian introspeksi terhadap apa-apa yang telah dilakukan dan harus tetap melihat ke depan.
Dalam perjalanan Morowali Utara selama 5 tahun ini, lanjut dia, sudah menunjukkan langkah-langkah positif di masyarakat setempat. Karena, dirinya melihat kontribusi atau partisipasi seluruh masyarakat dalam pembangunan sangat signifikan di mulai dari Desa ke Kota.
“Memang masih banyak kekurangan tetapi kita terus memperlihatkan kemajuan. Dengan kondisi start kita yang masih seumur jagung, tapi kita juga mendapatkan prestasi yang cukup membanggakan salah satunya di bidang kesehatan. Ini kan bukan karena pemerintah semata, tapi karena partisipasi masyarakat secara luas,” ungkapnya.
Untuk itu, pada kesempatan hari jadi kabupaten yang jatuh pada tanggal 23 Oktober 2018 ini, menurutnya tidak berlebihanlah dirinya mengungkapkan rasa bangga dirinya kepada masyarakat bumi Tepo Asa Aroa dalam semua aspek.
“Kalau saya katakan dari aspek pemerintahan, sudah bekerja baik. Masyarakat juga baik, dari dukungan-dukungan berbagai elemen pun juga cukup luar biasa. Katakanlah seperti tokoh agama, tokoh adat, tokoh pemuda, toko wanita dan semua berkontribusi,” katanya.
Semua ini, katanya merupakan sebuah hal yang tidak mudah didapat dan itu bisa menjadi barometer pembangunan di Morowali Utara ke depan. Kalau menyatukan semua kekuatan dengan perbedaan yang ada, dirinya yakin tidak ada yang tidak bisa dikerjakan.
Terkait hal itulah, ia mengharapkan dukungan masyarakat. Ia juga mengajak masyarakat untuk menjauhkan dan mengenyampingkan hal-hal kecil yang bisa membuat berselisih, bisa berbeda pandangan atau melemahkan semangat yang lain.
“Mari kita menyatukan diri. Selalu saya katakan, jangan lagi mempersoalkan perbedaan kita, lebih-lebih agama atau suku, itu sudah kodrati Indonesia dan kodrati kita di tanah Mori dan Wana ini. Nah jadikanlah itu kekuatan. Saya mensyukuri ini dan ucapkan terimakasih kepada semua masyarakat” pungkasnya. VAN
Biaya HUT Morut Didonasikan Untuk Korban Bencana
