Bupati Morowali Berharap Bantuan Mesin Pascapanen Bermanfaat

MOROWALI-1afce41f
FOTO: Bupati Morowali, Taslim, berdialog dengan anggota kelompok tani yang dipilih menjadi pengelola alat tersebut, Rabu (28/7/2021), di halaman Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Daerah tersebut. FOTO: INTAN/MS

BUNGKU, MERCUSUAR – Bupati Kabupaten Morowali, Taslim, telah menyerahkan bantuan mesin pascapanen kepada kelompok petani di Morowali sebanyak 10 unit. Penyerahan dilakukan pada Rabu (28/7/2021), di halaman Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Daerah.

Sebelum penyerahan mesin itu, secara resmi terlebih dahulu para perwakilan kelompok petani diminta mendatangani surat pernyataan tanggung jawab, yang masing-masing ditandatangi Dinas Pertanian dan pengelola alat.

Isi surat tersebut berisi delapan poin, antara lain pengelola bersedia mengelola alat pasca panen sesuai dengan ketentuan perundang-undang yang berlaku, harga atau sewa jasa pasca panen tidak boleh melebihi dari ketentuan yang telah disepakati antara Dinas Pertanian dan pengelola alat pasca panen, biaya mobilisasi dari alat ke tempat tujuan menjadi tanggung jawab pemakai peminjam.

“Bersedia melakukan perawatan perbaikan, apabila alat pasca panen yang diterima mengalami kerusakan, dengan ketentuan melaporkan ke Dinas Pertanian,”ucap Sekretaris Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Daerah Kabupaten Morowali, Abdul Muttaqin, membacakan surat pernyataan tersebut.

Selanjutnya, tambah Muttaqin, pengelola alat bersedia membuat laporan pemanfaatan alat pasca panen combine harvester dengan selanjutnya dilaporkan pada Dinas Pertanian permusim tanam, tidak dibenarkan adanya salah satu keanggotaan kelompok tani tersebut merasa memiliki secara pribadi baik pengurus kelompok anggota, bersedia tidak membantu meminjamkan kepada kelompok tani di luar dari keanggotan kelompok dengan ketentuan dilarang membantu meminjamkan di luar wilayah Kabupaten Morowali, terakhir apabila dari semua poin tersebut dilakukan pelanggaran Dinas Pertanian akan melakukan evaluasi terhadap kelompok petani pasca panen untuk kemudian diambil langkah selanjutnya atau penarikan alat.

Bupati Morowali, Taslim, menjelaskan alasan di balik surat pernyataan itu. Selama ini, petani di Morowali menggunakan alat pasca panen dari luar daerah, sehingga memaksa petani harus membayar biaya produksi lebih. Taslim ingin agar petani tidak lagi terbebani dengan persoalan itu. Ia ingin agar petani bisa sejahtera, tanpa terbebani dengan biaya-biaya lainnya.

“Inilah salah satu tujuan dari visi-misi saya, yakni Sejahtera Bersama. Saya ingin agar petani tidak lagi terbebani dengan sejumlah biaya,”kata Taslim.

Selain memberikan dukungan kepada petani, ia juga menekankan agar kelompok petani yang menjadi pengelola alat, harus menjaga alat tersebut dengan baik. Demi kelancaran, pihaknya akan mengevaluasi azaz manfaat alat tersebut bagi petani.

“Bila pengelolaannya bagus, kami akan tambah lagi jumlah unitnya. Yang tadinya 10 menjadi 20. Tapi kami terus evaluasi,”katanya lagi.

Ia memberitahukan, harga alat tersebut cukup tinggi. Lebih mahal dari mobil dinas miliknya sendiri, sekitar Rp700 juta per unit, sehingga besar harapan agar alat tersebut dimanfaatkan, dirawat dan dijaga dengan sebaik-baiknya.

“Mesin ini punya teknologi yang bagus dan mungkin menjadi satu-satunya alat mesin pasca panen tercanggih di Sulteng. Pelihara ia dengan baik,”pinta Taslim.

Sementara itu, salah satu anggota Kelompok Tani Kecamatan Wita Ponda Mekar Sari, Komang Suratnyana, mengaku bersyukur mendapat bantuan mesin tersebut. Selama ini, diakuinya mereka menggunakan mesin yang disewa dari luar daerah, untuk mempermudah pasca panen dan setiap petani dipatok harga Rp 16 ribu per zak.

“Mesin yang sering kami pakai biasa saja. Tidak sebagus mesin bantuan ini. Ini jauh lebih moderen. Dengan mesin ini, kami tidak pusing lagi kalau hujan mau panen,”ungkapnya.

Keadaan cuaca terutama hujan kerap menjadi kendala para petani dalam memanen padinya. Di Wita Ponda, kondisi tanahnya cukup ekstrim jika hujan turun. Lumpur sangat dalam menggenangi sawah, sehingga kerap menyulitkan kerja mesin.

“Dengan mesin ini kami tidak perlu lagi khawatir hujan. Karena mesin ini tahan terhadap lumpur. Ini termaksud alat yang kuat,”tutur Komang. INT

Pos terkait