MOROWALI, MERCUSUAR – Dewan Pimpinan Wilayah Front Pembela Islam (DPW FPI) Kabupaten Morowali memenuhi undangan dari Badan Kesbangpol Kabupaten Morowali untuk melakukan klarifikasi terkait pengibaran bendera bertulisan Khilafah pada peringatan 1 Muharram 1441 Hijriah (H) di halaman Masjid Agung Kabupaten Morowali.
Klarifikasi itu menindaklanjuti surat dari Badan Kesbangpol Kabupaten Morowali Nomor: 005/148/kesbangpol/IX/2019, untuk mengklarifikasi terkait aksi anggota FPI Kabupaten Morowali pada 1 Muharram 1441 Hijriah di halaman Masjid Agung Kabupaten Morowali yang menggelar foto bersama dengan mengibarkan bendera bertulisan Khilafah.
Ketua DPW FPI Morowali, Ustadz Rusli Baco bersama pengurus lainnya dalam pertemuan tersebut mengklarifikasi bahwa dalam kegiatan pawai bendera Tauhid dari Desa Fatufia hingga Masjid Agung pada 1 Muharram 1441 H, FPI hanya sebagai peserta dan bukan sebagai panitia pelaksana atau penggagas kegiatan.
Ustadz Rusli juga menegaskan bahwa dalam kegiatan tersebut yang dikibarkan bukanlah bendera bertulisan Khilafah, namun bendera Tauhid atau bendera Panji Rasulullah.
“Adapun tulisan Khilafah yang terdapat pada foto bersama seusai kegiatan pawai, itu bukan dari anggota DPW FPI Morowali, melainkan dari oknum peserta lainnya” tegasnya.
Kepala Badan Kesbangpol Morowali, Abdul Wahid Hasan menanggapi positif respon dari DPW FPI Morowali dalam mengklarifikasi hal yang menyangkut dengan kegiatan parade Tauhid tersebut.
Ia mengungkapkan bahwa FPI di Morowali selama ini banyak membantu pemerintah, utamanya dalam kegiatan tanggap bencana dan kegiatan sosial.
“Selama ini FPI telah banyak membantu pemerintah, terutama dalam penanganan bencana, mereka memberikan bantuan materi maupun tenaga, jangan sampai hanya gara-gara masalah ini nanti FPI yang jadi rusak namanya,” ujarnya.
Olehnya itu, kata Wahid, pihaknya akan menindaklanjuti dan membahas hal yang menyangkut dengan tulisan Khilafah pada kegiatan parade Tauhid dalam forum lainnya bersama panitia kegiatan tersebut.BBG
