MOROWALI, MERCUSUAR – Mobil tronton yang memuat jembatan belly yang akan dipasang di Sungai Dampala, Kecamatan Bahodopi, Morowali, dilarang melintas di jembatan Sungai Wosu, Kecamatan Bungku Barat, Morowali.
Larangan terhadap tronton dari arah Ampana, Kabupaten Tojo Unauna (Touna) tujuan Dampala, Kecamatan Bahodopi itu, oleh Kapolsek Bungku Barat, Iptu Subekti.
Diketahui, jembatan Sungai Dampala putus akibat banjir beberapa hari lalu.
Pelarangan mobil tronton yang memuat jembatan belly tersebut, karena dianggap dapat membahayakan kondisi jembatan yang baru saja putus tersebut. Mengingat jembatan Sungai Wosu hanya dibuat darurat dari kayu hingga bisa jebol.
Jembatan belly tersebut berasal dari Balai Makassar namun diambil dari Ampana dengan panjang 24 meter. Namun karena mobil bermuatan jembatan belly bobotnya sekira 10 ton lebih, sehingga Kapolsek Bungku Barat tidak memperbolehkan melintas di jembatan darurat yang menghubungkan Larobenu-Wosu karena hanya terbuat dari material kayu.
“Kita diminta untuk menunggu sampai selesai perbaikan jembatan darurat ini supaya tidak beresiko. Kemudian baru akan kita lajutkan perjalanan menuju Dampala,” kata supir tronton kepada wartawan Media ini, Senin (10/6/2019).
Kapolsek Bungku Tengah, Iptu Subekti membenarkan dua mobil bermuatan jembatan belly yang kapasitasnya sangat berat itu ditahan sementara untuk tidak melintas di jembatan darurat Larobenu-Wosu. Hal itu agar tidak terjadi resiko tinggi, karena material jembatan tersebut hanya terbuat dari kayu.
“Kita tahan dulu di sini mobil tronton ini karena kekuatan jembatan darurat yang ada kapasitasnya hanya perkiraan 5 ton. Kalau kita paksakan untuk lewat maka dikhawatirkan jembatan darurat akan roboh dan bisa melumpuhkan lagi jalur transportasi. Kita menunggu perbaikan jembatan yang sekarang semetara dilakukan penimbunan.” Jelasnya Kapolsek saat dikonfirmasi.
Hanya saja, sambung Kapolsek, belum diketahui kapan selesai penimbunan lubang jembatan yang rusak dengan mengunakan batu gunung. “Kita berharap cepat selesai pekerjaannya, kalau sudah selesai baru bisa lewat,” kata Kapolsek.
BPBD SULTENG KIRIM BANTUAN
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulteng telah mengirim bantuan logistik dan sejumlah personel tim reaksi cepat menuju lokasi bencana alam banjir bandang di Kabupaten Morowali, untuk membantu meringankan beban pemkab dan masyarakat yang terdampak bencana alam itu.
“Kami langsung mengerahkan dua unit kendaraan operasional yang membawa personel dan logistik ke lokasi bencana alam di Kabupaten Morowali,” kata Kepala BPBD Provinsi Sulteng, Bartholomeus Tandigala di Palu, Senin (10/6/2019) malam.
Dijelaskannya, satu truk mengangkut sejumlah jenis bantuan, seperti tenda, matras, selimut dan jas hujan sesuai dengan kebutuhan. Sementara satu truk lagi, khusus membawa personel tim reaksi cepat (TRC) dari BPBD Sulteng.
Soal bantuan bahan makanan, kata dia, tidak disalurkan karena masih dapat ditangani BPBD Kabupaten Morowali. “Mereka sendiri yang mengatakan soal bantuan bahan makanan tidak perlu dari BPBD Provinsi Sulteng, sebab stok berbagai jenis bahan makanan yang ada di gudang BPBD Kabupaten Morowali masih cukup memadai,” katanya.
Namun, sambungnya, jika masih perlu BPBD Sulteng siap untuk menyalurkan bantuan bahan makanan ke lokasi bencana alam banjir di Morowali.
Dia menjamin logistik termasuk obat-obatan dan bahan makanan serta peralatan rumah tangga lainnya yang ada di BPBD Sulteng masih mencukupi kebutuhan. Artinya, persediaan logistik tetap ada dan jika dibutuhkan langsung disalurkan ke lokasi bencana.
Dia juga meminta kepada jajaran BPBD yang ada di kabupaten/kota di Sulteng untuk tetap siaga mengingat kondisi cuaca dalam beberapa hari ini dan ke depan masih ekstrem. “Dalam kondisi cuaca seperti ini, sangat berpotensi terjadinya berbagai bencana alam,” tuturnya. BBG/ANT