BUNGKU, MERCUSUAR – Beberapa hari lalu, warga Morowali sempat dihebohkan oleh terlantarnya sejumlah kontingen yang akan menghadiri Sombori Tourism Festival (STF) 2021 di Desa Mbokita, Kecamatan Menui Kepulauan, Kabupaten Morowali.
Kontingen itu antara lain berasal dari Kabupaten Tojo Unauna, Donggala, Poso, dan Kota Palu. Dua kontingen memilih kembali ke daerah asal, sementara yang lainnya tampil memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Nasional di Halaman Kantor Bupati.
Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Daerah Kabupaten Morowali, Moh. Adzan Djirimu, Minggu (28/11/2021) via WhatsAap (WA), mengiyakan beberapa kontingen seperti Kabupaten Donggala dan Poso, memutuskan batal ke Sombori. Tetapi bukan karena tidak adanya kapal.
“Kapal yang panitia siapkan ada. Hanya mengalami keterlambatan karena miss komunikasi (akibat keterbatasan sinyal komunikasi di pulau dengan petugas yang menangani keberangkatan kapal),”jelas Adzan.
Buktinya, tambahnya, peserta lain tetap berangkat ke Sombori sore hari itu. Demikian juga dengan tamu undangan dari provinsi dan Kabupaten Touna tetap bisa hadir setelah diarahkan lewat Molore.
“Demikian info sementara yang dapat saya berikan. Insyaallah selesai kegiatan akan kami klarifikasi dengan teman-teman media,”tulisnya sambil menutup perbicangan.
Di sisi lain, ia meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada Bupati dan Wakil Bupati Morowali serta seluruh tamu provinsi, kabupaten dan kecamatan atas ketidaknyamanan yang disebabkan oleh panitia. Namun, pihaknya sudah berusaha semaksimal agar para tamu undangan terlayani dengan baik.
“Tetapi memang banyak kendala yang kami temui selama pelaksanaan giat STF ini,”ungkap Adzan. INT