BUNGKU, MERCUSUAR – Kabupaten Morowali kini kembali mengalami pemadaman listrik. Hal itu terjadi karena daerah yang dikenal sebagai wilayah industri tersebut ,mengalami defisit daya listrik.
Kepala PLN Bungku, Amirul Huda, Rabu (10/11/2021) menjelaskan, total sembilan unit mesin PLN Bungku. Sedangkan pemadaman listrik terjadi pada unit tiga, empat dan enam.
“Ada empat masalah. Pada unit dua dan empat gangguannya pada sisi generator. Unit empat gangguannya di sisi engine,”kata Amirul.
Penyebab keenam, menurunnya debit air di Pusat Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTM) Bahoruru. Selama tiga bulan ini, debit air di sungai tersebut terus mengalami penurunan karena cuaca panas. Maka daya mampu juga ikut turun.
“Kalau untuk solusi pertama kami sudah mendatangkan mesin di PLTD, pada 7 November dan saat ini sedang dalam pemasangan,” jelasnya.
Amirul Huda optimis, defisit listrik di Morowali akan berkurang, jika mesinnya yang dibutuhkan sudah datang. Sementara unit lainnya yang butuh perbaikan, akan dibongkar dan dikirim ke Palu. Sedangkan masalah engine, materialnya sedang dalam perjalanan menuju Bungku.
“Sejauh ini kontrak dengan PT IMIP masih bertahan di 5 MW. Ketambahan itu jelas tidak cukup,” katanya lagi.
Sejauh ini aliran listrik di Morowali bergantung pada PLTM Bahoruru dan Bahodopi. Amirul pemadaman listrik di Bungku akan berakhir bulan Desember.
Sementara itu, salah seorang pedagang es campur di Kota Bungku, Mama Umi sejak pagi kesulitan mencari es batu. Itu terjadi sejak beberapa hari lalu. Hal itu membuat ia kesulitan berdagang.
“Pemadaman listrik terjadi seluruh Morowali jadi mana ada es batu,” keluhnya. INT