MOROWALI, MERCUSUAR – Kabupaten Morowali akan memiliki gedung Pusat Layanan Haji dan Umroh Terpadu (PLHUT), setelah Bupati Morut, Moh Asrar Abd Samad dan Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Morut melakukan peletan batu pertama pembangunan gedung tersebut, Kamis (30/7/2020).
Bupati mengatakan bahwa gedung PLHUT nantinya akan menjawab berbagai macam polemik ibadah haji, termasuk penundaan pemberangkatan jamaah haji.
“Apabila ada nantinya penundaan pemberangkatan ibadah haji, petugas disinilah yang akan menjawabnya,” kata Bupati.
Sebagai bentuk kepedulian Pemkab Morut, sambungnya, saat ini pemkab telah mengalokasikan anggaran Rp8 miliar untuk tahun 2021 khusus pembangunan ‘wajah’ ibu kota kabupaten. Olehnya itu, siapapun yang nantinya menjadi pemimpin kedepan, agar komitmen bersama untuk membangun ibukota kabupaten.
Pada kesempatan itu, Bupati memberikan memberikan apresiasi yang tinggi pada Kemenag dan petugas yang akan melaksanakan proyek itu, serta berharap pembangunan berjalan dengan baik dan selesai sesuai waktu yang telah ditentukan. “Semoga Allah SWT memberikan kelancaran dalam pembangunan gedung ini. Amin,“ kata Bupati.
Sementara itu, Kepala Kantor Kemenag Morut, Dra Hj Marwiah, M.Si menyampaikan bahwa secara administratif Kantor Kemenag Morut baru terbentuk dua tahun delapan bulan.
Pada 17 Desember 2018 lalu telah terbit sertifikat hibah tanah pemda pada Kemenag sebagai syarat untuk mengusulkan ke Pusat terkait pembangunan gedung PLHUT.
“Gedung ini akan dibangun diatas lahan seluas dua hektare yang merupakan hibah Pemkab Morut, menggunakan dana APBN dengan nilai kontrak Rp2.596.500.000, serta waktu pelaksanaan 150 hari kalender,” jelasnya.
Dia mengucapkan terimah kasih pada Bupati Morut beserta rombongan yang telah hadir pada kegiatan peletakkan batu pertama gedung PLHUT itu. “Dengan berdirinya gedung PLHUT ini pelayanan haji akan bisa dilakukan lebih efektif dan efisien. Diharapkan dapat meningkatkan pelayanan hingga masyarakat merasa aman dan nyaman, sebab gedung ini dimanfaatkan untuk melayani masyarakat yang mau beribadah haji atau umroh,” ujarnya.
Dia berharap, pemkab, Kemenag, kontraktor pelaksana dan pengawas untuk bersama-sama mengawal agar pembangunan gedung ini dapat berjalan dengan baik dan lancar sampai tuntas sesuai harapan.PAR