MOROWALI, MERCUSUAR – Pembangunan gereja kawasan PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) di Desa Latoba, Kecamatan Bahodopi, Morowali, resmi dimulai, Minggu (23/9/2018). Hal itu ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Penjabat (Pj) Bupati Morowali Bartholomeus Tandigala bersama manajemen IMIP diwakili Kepala Departemen Eksternal PT IMIP Site Morowali Slamet Victor Panggabean, serta tokoh agama, dan tokoh masyarakat.
Pj Bupati Morowali Bartholomeus Tandigala mengatakan pembangunan gereja oleh IMIP merupakan langkah yang sangat baik dan patut mendapat apresiasi dari semua kalangan masyarakat. Sebab tindakan itu menunjukkan bahwa di Morowali khususnya, toleransi antar umat beragama cukup tinggi.
“Itulah Pancasila kita. Olehnya itu, jika karyawan yang lainnya ada juga yang beragama Hindu atau Budha, agar IMIP bisa memberikan fasilitas yang sama, yakni rumah ibadah. Apalagi kita semua ketahui bersama bahwa rumah ibadah untuk beribadah dan berkumpul membicarakan soal kebaikan,” jelasnya.
Membangun rumah ibadah, katanya, agama apapun itu tidak perlu perizinan yang pada akhirnya menyulitkan masyarakat. “Secara pribadi, saya tidak sepakat dengan surat edaran dari menteri yang izinnya itu sangat berbelit-belit. Tidak perlu pakai persyaratan yang membuat sulit untuk membangun satu rumah ibadah, satu contoh teman-teman Muslim kita yang di Papua. Kedepan, kita berharap orang akan lebih mudah mendirikan rumah ibadah. Kontribusi IMIP ini membantu pemerintah membangun dalam konteks keagamaan, patut diapresiasi,” ujarnya.
Sementara Slamet Victor Panggabean mengatakan kontribusi yang dilakukan IMIP merupakan satu bentuk kepedulian nyata kepada masyarakat, khususnya bagi beragama Kristen. Apalagi, ditahun-tahun sebelumnya ketika masyarakat khususnya karyawan yang bekerja di kawasan industri IMIP merayakan hari besar keagamaan, harus keluar daerah.
“Kami berharap pembangunan gereja ini dapat membangun keharmonisan antar umat beragama, bagaimana membangun kedamaian antar umat beragama,” ujarnya. BBG