Polda Bakal Selidiki Banjir di Morowali

FOTO TINJAU MOROWALI

MOROWALI, MERCUSUAR – Penyebab banjir yang melanda Kabupaten Morowali bakal diselidiki oleh Polda Sulteng.

Hal itu dikatakan oleh Karo Ops Polda Sulteng, Komber Pol Iman Wahyudi saat melakukan peninjauan ke Desa Dampala, Kecamatan Bahodopi, bersama Danrem 132 Tadulako, Kolonel Agus Sasmita; Dansat Brimob Polda Sulteng, Kombes Susnadi; Dandim 1311 Morowali Letkol, Arh Sabariyandu Kristian Saragih; Kapolsek Bungku Tengah, AKP A Rapar dan Kepala Desa Dampala, Aswan, Kamis (13/6/2019) pekan lalu.   

Menurut Karo Ops, kunjungan tersebut selain bertujuan untuk mengetahui kondisi para korban, pihaknya juga ingin memastikan apakah benar bencana banjir bandang disebabkan adanya aktifitas ‘Illegal logging’ seperti informasi yang beredar.

“Kalau memang benar bencana banjir ini karena adanya ‘illegal logging’ atau akibat oknum masyarakat atau pihak-pihak lain, maka kita akan lakukan identifikasi dan kita lidik (penyelidikan). Jadi kita harus tau betul apa penyebab dari terjadinya bencana banjir ini,” ujarnya.

Usai meninjau kondisi wilayah pasca banjir di setiap desa yang terdampak banjir bandang, kata Karo Ops, pihaknya bersama TNI bekerjasama dengan stakeholder terkait untuk segera merehabilitasi secara bersama-sama wilayah yang terdampak bencana, agar segera pulih seperti sebelumnya.

“Kita akan lakukan langkah-langkah percepatan. Kita akan rapatkan dan komonikasikan secara administrasi kepada istansi terkait masalah di wilayah ini, terkait kondisi di lapangan. Kita harus ada bukti-bukti yang kuat,” tandasnya.

PROGRAM KARYA BHAKTI ATAU TMMD IMBANGAN

Sementara itu, Danrem 132 Tadulako, Kolonel Agus Sasmita mengatakan setelah melihat langsung Desa yang dilanda banjir bandang, pihaknya bersama Polri akan berupaya semaksimal mungkin untuk mengurangi kesulitan atau penderitaan seluruh warga yang terkena musibah banjir.

Dijelaskan Danrem, terkait pelaksanaan TMMD, warga meminta agar dialihkan di wilayah terdampak bencana. Namun hal itu tidak dapat dilakukan, karena semua sudah terencana dan terprogram.

“Jadi tidak bisa dialihkan apalagi waktunya yang sudah ‘mepet’. TMMD ini prosesnya panjang sampai waktunya dilaksanakan,” terangnya.

Namun demikian, Danrem memberikan solusi terkait permintaan warga tersebut, yakni melalui Program Karya Bhakti atau TMMD imbangan.

“Kalaupun ini program akan dilaksanakan, kita bisa laksanakan Program Karya Bakti maupun TMMD imbangan di wilayah terdampak bencana. Itupun tergantung kemapuan anggaran dari Pemda (pemerintah daerah) setempat, karena hal ini tetap leading-nya pemda. Kita hanya membantu untuk tenaganya,” jelas Danrem.

“Saya sudah sampaikan kepada Dandim, untuk mengatasi penanganan bencana ini seperti saya mengatasi gempa di Palu kemarin, harus ada posko yang bisa menginventarisir wilayah mana saja yang menjadi sasaran untuk menjadi prioritas dalam mengurangi kesulitan yang dialami masyarakat. Contohnya pagi pekerjaanya apa, sorenya dievaluasi, begitu terus hari-hari. Dan saya yakin ini bisa cepat teratasi, yang jelas posko itu bisa menampung semua stekholder yang ada berkaitan dengan penanganan bencana yang terjadi ini,” sambung Danrem mengurai. BBG

 

Pos terkait