MOROWALI, MERCUSUAR – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Morowali telah menyampaikan pertimbangan teknis ke Gugus COVID-19, terkait penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di daerah itu.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinkes Morowali, Ashar Ma’ruf, Kamis (18/11/2020) malam.
“Kami sudah mengajukan pertimbangan teknis pada Ketua Gugus COVID-19,” ujarnya saat ditanya apakah akan ada usulan PSBB.
Padakesempatan itu, Ashar mengatakan adanya penambahan positif COVID-19 sebanyak delapan kasus, yakni positif 155 hingga positif 162.
Dijelaskannya, positif 155, jenis kelamin laki-laki (37), alamat Desa Ipi, Kecamatan Bungku Tengah, merupakan kontak erat dengan positif 89 dan saat ini menjalani karantina mandiri. Positif 156 seorang perempuan beralamat di Desa Ipi, indikasi Swab kontak erat dan saat ini menjalani karantina mandiri.
Positif 157, laki-laki beralamat di Desa Bahomohoni dan saat ini menjalani karantina mandiri. Positif 158, laki-laki (39) seorang ASN Pemkab Morowali, beralamat Kelurahan Marsaoleh, Kecamatan Bungku Tengah, dan saat ini menjalani karantina mandiri.
Kemudian positif 159, laki-laki (57) juga ASN Pemkab Morowali, beralamat Desa Bahomohoni, Kecamatan Bungku Tengah, saat ini menjalani karantina mandiri. Positif 160, laki-lali (51) beralamat Desa Wosu, Kecamatan Bungku Barat, merupakan pelaku perjalanan dari luar daerah, saat ini dieawat di RSUD Morowali.
Positif 161, laki-laki (50), beralamat Desa Bahomohoni, Kecamatan Bungku Tengah, merupakan pelaku perjalanan dari luar daerah, saat ini menjalani karantina mandiri. terakhir, positif 162, laki-laki (22), beralamat di Desa Bahomakmur, Kecamatan Bahodopi, saat ini karantina mandiri.
“Total positif hingga saat ini menjadi 162 kasus. Rinciannya, sembuh 55 orang, meninggal dunia empat orang dan aktif 103 orang. Isolasi di RSUD Morowali sebanyak 14 orang, isolasi RS Madani satu orang, isolasi RS Darurat COVID-19 satu orang dan karantina mandiri 87 orang,” kata Ashar. BBG