MORUT, MERCUSUAR – PT Gunbuster Nickel Industry (GNI), sebuah perusahaan smelter nikel yang berada di Morowali Utara, Sulawesi Tengah, hadir sebagai perusahaan pengolah nikel yang bersinergi dalam program hilirisasi minerba.
Hadirnya GNI pun membawa berbagai manfaat, khususnya bagi warga di 3 desa yang mencakupi pabrik smelter, yaitu Desa Bunta, Desa Tanauge dan Desa Bungintimbe. Keberadaan PT GNI memberikan kontribusi yang signifikan bagi kehidupan masyarakat di 3 desa tersebut, termasuk sektor UMKM.
“Kami berharap kehadiran PT GNI dapat menciptakan ekosistem ekonomi yang baru di masyarakat sekitar dan tumbuhnya usaha-usaha UMKM baru,” ujar Founder PT GNI, Tony Zhou Yuan dalam keterangan resminya, Kamis (21/10/2021).
Sampai saat ini, sejumlah UMKM yang bergerak di bidang industri pasir hitam dan juga kontraktor lokal sudah masuk dalam daftar UMKM yang dibina oleh PT GNI. Dukungan yang diberikan oleh PT GNI adalah dengan menciptakan ekosistem agar UMKM di sekitar pabrik smelter dapat tumbuh dengan sehat.
“Dengan UMKM di sekitar yang tumbuh secara sehat, diharapkan perekonomian masyarakat sekitar juga menjadi lebih baik dan ekosistem ekonomi dapat terbentuk,” lanjut Tony.
Kehadiran PT GNI sejauh ini telah membuka lapangan pekerjaan baru untuk masyarakat dan mampu menyerap sekitar 4.000 pekerja sejauh ini dan direncanakan akan meningkat hingga kurang lebih 10.000 pekerja ke depannya. PT GNI juga membangun berbagai sarana penunjang mulai dari akses jalan, dermaga (jetty), PLTU, batching plant, hingga tempat tinggal untuk karyawan.
PT GNI berencana untuk secara konsisten menginisiasi UMKM lokal untuk terus tumbuh. PT GNI memiliki rencana untuk membuat sistem atau program agar UMKM tumbuh dengan baik dan menghindari persaingan yang tidak sehat antar UMKM atau dengan masyarakat sekitar.
Dengan demikian, diharapkan perekonomian masyarakat di sekitar keberadaan pabrik smelter PT GNI dapat menjadi lebih baik, serta memberikan nilai tambah terhadap produksi yang dihasilkan atau dijual oleh masyarakat melalui UMKM.
“PT GNI juga tidak menutup pintu terhadap pilihan metode yang lebih baik dan memudahkan bagi UMKM untuk menjual hasil produksi dari UMKM di sekitar,” tutupnya.*/VAN