MOROWALI, MERCUSUAR – Ketua Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Bumi Nikel, Awaludin, mengungkapkan saat ini di Kecamatan Bungku Timur dan Bahodopi Kabupaten Morowali, khususnya di 13 desa lingkar tambang PT Vale Indonesia, mulai dari Desa Siumbatu sampai Desa Lahuafu, terdapat sekitar seribuan warga yang putus sekolah.
Hal itu disampaikan Awaludin, usai melakukan pendampingan kepada peserta yang mengikuti pembelajaran untuk persiapan ujian paket A, paket B, dan paket C, hasil kerja sama lembaganya dengan PT Vale Indonesia.
Ia menjelaskan, data tersebut diperoleh dari hasil survei lapangan yang dilakukan PT Vale Indonesia, sehingga memunculkan program kerja sama dengan PKBM Bumi Nikel.
“Mengenai jumlah pastinya, Insyaallah nanti saya akan koordinasi lagi dengan pihak PT Vale. Namun, kalau saya lihat, ada sekitar seribuan lebih yang putus sekolah. Inilah juga yang membuat PT Vale bekerja sama dengan PKBM untuk melaksanakan program ini, guna membantu masyarakat yang putus sekolah,” jelas Awaludin, baru-baru ini.
Warga yang mendaftar pada kesempatan itu, kata Awaludin, berjumlah 102 orang yang terdiri dari 25 orang untuk kesetaraan Paket B, dan 77 orang untuk kesetaraan Paket C. Proses belajar mengajar para peserta akan dilaksanakan di SMP Negeri I Bungku Timur.
Bagi peserta ujian, kata Awaludin, tidak dipungut biaya apapun karena untuk usia di bawah 21 tahun telah dibiayai negara.
“Mengenai biaya, tidak ada pungutan apapun kepada para peserta, malah buku-buku dan alat tulis lainnya justru disiapkan oleh panitia,” ungkapnya.
Sementara untuk honor panitia dalam kegiatan tersebut, menurut Awaludin sangat minim, yakni hanya berkisar Rp250.000 sampai Rp300.000. Namun, ia menyebut hal itu tidak menyurutkan semangat Awaludin dan kawan-kawan, untuk membantu warga yang putus sekolah.
“Berbicara soal penghasilan, pastilah dengan honor segitu jelas tidak akan mencukupi. Tetapi Insyaallah semangat kami tidak akan kendor untuk terus menjalankan program ini,” tuturnya.
Awaludin berharap, ke depan ada perhatian dari Pemerintah Daerah atas upaya yang dilakukan oleh PKBM Morowali dalam pengentasan anak putus sekolah.
“Selama ini kami belum pernah mendapatkan bantuan atau subsidi dari Pemerintah Daerah, semoga siapapun pemimpin yang terpilih ke depannya, bisa lebih memberikan perhatian lebih kepada program-program seperti ini,” tandas Awaludin. BBG