MOROWALI, MERCUSUAR – Gempa berkekuatan 6.9 SR pada Jumat 12/4/2019) sekira pukul 19.40 Wita, menyebabkan warga Kabupaten Morowali khususnya di Kecamatan Bungku Tengah memadati lokasi Kota Terpadu Mandiri (KTM) di Desa Bahomohoni.
Pusat gempa berada di 1,90 Lintang Selatan dan 122,54 Bujur Timur dengan kedalaman 10 kilometer itu membuat warga di Kecamatan Bungku Tengah panik, karena khawatir terjadi tsunami. Apalagi saat gempa terjadi listrik ikut padam.
Salah seorang pengungsi mengatakan bahwa saat gempa terjadi warga langsung lari ke tepi jalan untuk menyelamatkan diri masing-masing.
“Saya sekeluarga lagi santai di rumah, tiba-tiba rumah bergoyang dan bunyi-bunyi seperti sudah mau roboh, makanya saya keluar rumah dan saya lihat sudah banyak kendaraan melintas. Bahkan ada yang berteriak air laut surut, saya juga langsung mengevakuasi keluarga ke tempat yang lebih tinggi untuk mengungsi dengan perlengkapan seadanya,” ungkapnya.
Pantauan wartawan Media ini, sekira satu jam pascagempa listrik di Kecamatan Bungku Tengah kembali normal, hingga beberapa warga memutuskan kembali ke rumah masing-masing. Namun sebagian besar masih bertahan di lokasi KTM.
Sejumlah bangunan, seperti SMAN 2 Bungku Tengah, Kantor BNNK Morowali, Kantor Dinas Nakertrans, Kantor BPBD, Kantor KPUD dan Kodim 1311/Morowali menjadi tempat berteduh para pengungsi. Bahkan ada pasien RSUD Morowali yang juga turut dilarikan ke kantor BPBD dan Kodim 1311/Morowali.
BELUM ADA DATA KERUSAKAN
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari Pemerintah Kabupaten Morowali mengenai jumlah bangunan yang rusak maupun total kerugian. BBG