JAKARTA, MERCUSUAR – Sebagai bagian dari komitmen untuk mewujudkan lingkungan kerja yang sehat, adaptif, dan berkelanjutan, Jasa Raharja mengedepankan program pengembangan pegawai yang berorientasi pada kesejahteraan dan keseimbangan hidup.
Salah satu inisiatif terbaru adalah Program Training Purnabakti 2025 yang diselenggarakan oleh Divisi Human Capital – Direktorat SDM & Umum, sebagai bentuk perhatian perusahaan terhadap kesiapan seluruh insan Jasa Raharja menjelang masa pensiun.
Direktur SDM dan Umum Jasa Raharja, Rubi Handojo melalui keterangan tertulis, Minggu (19/10/2025) menyampaikan program tersebut menjadi bagian dari upaya Jasa Raharja dalam membangun Employee Value Proposition (EVP) di aspek Wellness. Melalui kegiatan tersebut, Jasa Raharja memastikan setiap pegawai memiliki pengetahuan, kesiapan, dan rencana yang matang dalam menghadapi masa pensiun dengan tetap produktif dan sejahtera.
Training Purnabakti 2025 terbagi dalam dua batch. Masing-masing batch pertama untuk 73 pegawai berusia 45 tahun, dan batch kedua untuk 58 pegawai berusia 50 tahun yang akan memasuki masa pensiun pada 2030. Rubi menyampaikan apresiasi terhadap inisiatif Divisi Human Capital yang memberikan pembekalan lebih dini kepada pegawai.
“Saya sambut baik inisiatif dari Divisi Human Capital untuk memberi pembekalan lebih dini kepada kita semua. Siapapun kita, karena pernah bekerja dan aktif, tentu harus menyiapkan diri. Persiapan ini bukan hanya soal kesehatan finansial, tapi juga sosial dan spiritual. Saya yakin, semakin baik persiapan yang dilakukan, maka impact-nya juga akan semakin besar bagi diri sendiri maupun perusahaan,” ujar Rubi.
Kegiatan tersebut dirancang sebagai proses pembelajaran yang menyeluruh dengan fokus pada empat aspek utama: ekonomi, kewirausahaan, psikologis, dan jejaring bisnis (business networking). Dalam penyelenggaraannya, program ini mengombinasikan metode experiential learning yang interaktif dan relevan dengan kebutuhan peserta.
Pada aspek ekonomi, peserta mendapat pembekalan financial management dan asset management agar mampu mengelola keuangan secara berkelanjutan. Di aspek kewirausahaan dan digital marketing, peserta dibekali wawasan pengembangan usaha dan peluang bisnis di era digital.
Sedangkan aspek psikologis difokuskan pada kesiapan mental dan spiritual melalui sesi mental switching, pola hidup sehat, serta retirement advising. Lalu, aspek business networking mendorong peserta menjalin relasi dan kolaborasi untuk tetap produktif pascapensiun.
Kegiatan tersebut juga mencakup dua jenis pelatihan utama. Experiential Workshop – Wealth Academy (Wake Up Call) dilaksanakan secara daring bagi peserta usia 45 tahun, sedangkan Ready to Retire – Brilliant Retirement digelar secara hybrid di Ballroom Kantor Pusat Jasa Raharja bagi peserta usia 50 tahun. Program ini mencakup tahap pre-assessment, in-class learning, business visit, dan post-workshop group coaching sebagai tindak lanjut pembelajaran.
Lebih lanjut, Rubi menjelaskan bahwa perhatian perusahaan terhadap kesejahteraan pegawai juga diwujudkan melalui inovasi digital di bidang keuangan.
“Dari sisi perusahaan, banyak inovasi yang sudah dilakukan, salah satunya adalah rencana pembuatan Kalkulator Investasi yang dapat membantu karyawan melakukan self-assessment terhadap kesehatan keuangannya. Setelah melihat kesehatan keuangannya, nanti kami bantu kembangkan dengan membuat financial planning dan melakukan investasinya,” ungkapnya.
Melalui pelaksanaan Training Purnabakti 2025, Rubi menekankan Jasa Raharja menunjukkan komitmen dalam menciptakan budaya kerja yang juga memerhatikan aspek keberlanjutan kesejahteraan pegawai. Dengan pembekalan yang menyeluruh, ia berharap seluruh insan Jasa Raharja dapat menghadapi masa purnabakti dengan kesiapan mental, sosial, dan finansial yang kuat, sekaligus menjadi teladan dalam pengelolaan kehidupan pascakarier. */IEA