Masalah Listrik di Morowali- Pemkab Disarankan Desak Amandemen Kontrak PLN dan IMIP

Anwar Hafid 1

MOROWALI, MERCUSUAR – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Morowali, Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) disarankan untuk mendesak PLN (Persero) agar melakukan amandemen kontrak daya dengan PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), guna mengatasi permasalahan listrik di daerah tersebut.

Sebab pertemuan antara Pemkab Morowali dan PLN belum lama ini, kesepakatannya listrik di Morowali terus diupayakan normal namun dengan perkiraan waktu yang cukup lama, yakni tahun 2023. 

Saran tersebut disampaikan oleh anggota DPR RI, Anwar Hafid menyikapi krisis listrik di daerah itu, hingga harus dilakukan pemadaman listrik.

Menurutnya, sebaiknya Bupati Morowali mendesak agar PLN melakukan amandemen kontrak dengan PT IMIP daripada menambah mesin.

“Kalau 2023 itu hal normal, tapi kasihan masyarakat masih harus menderita sampai tahun 2023. Jika listrik bagus, masyarakat tidak rugi karena kerusakan alat elektronik mereka dan usaha-usaha bisa semua maksimal jalan, tukang-tukang kayu, nelayan untuk pabrik es. Jadi disamping kami di pusat terus mendesak PLN, Pak Bupati juga sebaiknya mendesak untuk PLN ambil dulu daya dari IMIP, itu jalan paling mudah dan cepat. Tergantung Pemda sejauh mana desakannya kepada PLN karena IMIP siap setiap saat,” ujar mantan Bupati Morowali itu.

Lanjut Anwar, ia telah bertemu dan mendesak Menteri BUMN Cq Dirut PLN agar segera mengambil langkah-langkah cepat untuk mengatasi krisis daya listrik di Morowali, sambil menunggu selesainya pembangunan transmisi di Bungku yang diperkirakan baru rampung tahun 2023. “Solusi paling cepat dan mudah adalah PLN lakukan amandemen kontrak daya dengan PT IMIP untuk menambah pasokan daya minimal 10 megawatt lagi. Dengan demikian kebutuhan masyarakat saat ini bisa teratasi. Kasian saat ini masyarakat sangat menderita dengan tidak stabilnya daya listrik di Morowali,” katanya.

“Hal ini perlu karena Morowali sudah sangat besar berkontribusi untuk devisa negara, utamanya pajak hilirisasi nikel. Sangat ironis negeri penghasil nikel terbesar di Indonesia justru masyarakatnya menderita karena kekurangan listrik. Ibarat tikus mati di lumbung padi,” tandas Anwar.

Terpisah, Jumat (11/6/2021), Koordinator Komunikasi dan Hubungan Media PT IMIP, Dedy Kurniawan yang ditanyakan terkait kesiapan pihaknya jika ada permintaan penambahan daya dari Pemkab Morowali, belum memberikan jawaban. BBG

Pos terkait