YOGYAKARTA, MERCUSUAR – Komitmen untuk memperkuat ekosistem informasi publik yang kredibel dan beretika di era digital, mendapat dorongan kuat dari sinergi strategis antara industri hulu migas dan insan pers lokal.
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) bersama Joint Operating Body (JOB) Tomori Sulawesi Tengah (JOB Tomori) menggandeng Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Banggai dalam sebuah kegiatan edukasi dan kolaborasi media.
Acara bertajuk “Memperkuat Profesionalisme Media Lokal di Era Digital untuk Informasi Publik yang Kredibel dan Beretika” diselenggarakan di Yogyakarta selama 2 hari, pada 1—2 Desember 2025.
Kegiatan tersebut dirancang khusus untuk meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan profesionalisme para wartawan di Banggai, sejalan dengan tuntutan perkembangan jurnalisme di era digital.
Relation Section Head JOB Tomori, Andi Basuki yang juga panitia pelaksana menyampaikan apresiasi atas partisipasi aktif para wartawan. Ia menegaskan, pemahaman mendalam tentang praktik jurnalisme profesional adalah kunci untuk menghasilkan informasi yang berkualitas tinggi dan dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat.
“Harapan kami, seluruh rekan wartawan di Banggai dapat menyerap ilmu yang diberikan, sehingga kualitas informasi publik yang tersampaikan semakin baik,” ujar Andi Basuki.
Senada dengan hal tersebut, Relations, Security & Comdev Manager JOB Tomori, Visnu Cekti Bhawono menyampaikan apresiasi atas kehadiran para pewarta. Dalam sambutannya, Visnu menggarisbawahi peran krusial media sebagai kekuatan yang sangat powerful dalam membentuk opini publik. Lebih dari itu, ia memandang media sebagai mitra penting yang mendukung stabilitas dan kelancaran operasional industri migas.
Visnu kemudian beralih menjelaskan kontribusi fundamental industri migas bagi perekonomian daerah dan negara. Ia memaparkan data produksi yang signifikan, di mana JOB Tomori mampu mencapai produksi harian sebesar 340 juta kaki kubik (MMscfd). Dari jumlah tersebut, volume migas yang berhasil terjual adalah 310 juta kaki kubik (MMscfd).
“Angka produksi ini, ketika terjual, memberikan pemasukan yang sangat signifikan bagi kas negara, dan tentu saja, bagi pendapatan daerah melalui Dana Bagi Hasil (DBH),” jelas Visnu.
Ia melanjutkan dengan sebuah pernyataan yang lugas mengenai dampak operasional industri migas. Jika industri tersebut berhenti beroperasi, maka secara otomatis pendapatan negara dan daerah akan berhenti.
“Banggai adalah daerah yang diberkahi sumber daya alam luar biasa, dan dukungan media sangat kami harapkan demi kelancaran industri ini,” ujar Visnu.
Sementara itu, Ketua PWI Banggai, Abdul Saleh menyampaikan ucapan terima kasih atas kerja sama bermartabat yang telah terjalin dengan baik bersama JOB Tomori selama ini. Kerja sama yang berorientasi pada peningkatan kapasitas wartawan diharapkan dapat terus berlanjut dan ditingkatkan, khususnya dalam pengembangan SDM dan peningkatan kompetensi.
Abdul Saleh membanggakan pencapaian para anggotanya, dengan menyebutkan bahwa lebih dari 30 wartawan di Banggai kini telah mengantongi sertifikat Uji Kompetensi Wartawan (UKW).
Sebagai simbol apresiasi atas dukungan konsisten terhadap pengembangan kapasitas wartawan lokal, Ketua PWI Banggai menyerahkan piagam penghargaan kepada manajemen JOB Tomori.
Kegiatan kolaborasi yang menandai sinergi positif ini dibuka secara resmi oleh Kepala Departemen Formalitas dan Komunikasi SKK Migas Perwakilan Kalsul, Wisnu Wardhana. Ia menuturkan, agenda edukasi media merupakan kegiatan rutin tahunan yang materinya selalu diperbarui, agar relevan dengan kondisi kekinian dan bermanfaat maksimal bagi pewarta.
Wisnu juga menginformasikan adanya tambahan cadangan migas baru, yang kini sedang dalam tahap pengembangan dan ditargetkan rampung pada tahun depan.
Ia menutup sambutannya dengan penegasan bahwa keberhasilan pengembangan migas, dan juga penyampaian informasi yang akurat mengenai hal ini kepada publik, sangat membutuhkan dukungan solid dari media.
Kegiatan tersebut juga menghadirkan dua narasumber kredibel di bidang komunikasi dan jurnalisme. Masing-masing Prof. Dr. Rajab Ritonga (Kaprodi Doktor Ilmu Komunikasi Universitas Gunadarma sekaligus mantan Direktur Uji Kompetensi Wartawan PWI Pusat periode 2018–2023) dan Dr. (Cand) Haresti Asysy Amrihani (Wakil Sekretaris PWI Provinsi DKI Jakarta dan seorang Dosen Praktisi Ilmu Komunikasi). Kedua pakar membawakan materi yang fokus pada etika, profesionalisme, dan tantangan pers di tengah gempuran informasi era digital. ***/MAM






