PALU, MERCUSUAR – Bertepatan dengan hari ulang tahun ke-92 PSSI 19 April 2022, Asprov PSSI Sulawesi Tengah justru mendapat kado yang tak mengenakkan. Pasalnya, 21 voters yang memberikan hak suaranya pada kongres Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Sulawesi Tengah pada 20 Desember 2021 lalu memberi pernyataan mosi tidak percaya kepada kepengurusan Asprov saat ini. Pernyataan tersebut ditandatangani bersama dalam Forum Pegiat Sepak bola Sulawesi Tengah, Selasa (19/4/2022).
Dari informasi yang dihimpun, salah satu voter yang minta tak disebutkan namanya menyebut munculnya ‘gerakan perlawanan’ dari pemilik hak suara di kongres yang dimenangkan Hadianto Rasyid akhir tahun lalu adalah soal penyusunan struktur organisasi pengurus yang tak melibatkan keseluruhan anggota Executive Committe (Exco), yakni menyusun kembali komposisi exco dengan mengeluarkan empat orang exco yang terpilih saat kongres menjadi lima orang, yang hal itu dianggap sebagai pelanggaran berat.
“Kriteria apa sebenarnya yang menyebabkan ketua terpilih mencoret empat angggota exco yang dipilih secara sah dalam kongres . Seharusnya diadakan pemungutan suara kembali, bukan dicoret. Hal ini menghianati hasil kongres oleh ketua terpilih yang berdampak pada hasil kongres yang tidak dapat dipertanggung jawabkan secara hukum,” ujar sumber.
Terkait mosi tidak percaya tersebut, penggagas dibentuknya Forum Pegiat Sepak bola Sulawesi Tengah, Mahfud Masuara menyebut semuanya kembali kepada PSSI.
“Kan mosi tidak percaya ini diterima atau tidak itu urusan PSSI, nah kenapa dimasukkan (mosi tidk percaya) ini biar PSSI semakin yakin dan pasti (PSSI) akan mencari mana permohonan kongres Asprov PSSI Sulteng dan pasti akan dipelajari. Ketika PSSI pelajari memang tidak ada usulan draft statuta Asprov PSSI Sulawesi Tengah, itu akan menjadi semakin menguatkan bahwa permohonan mosi tidak percaya ini benar dan dasar hukumnya jelas, sumbernya dari statuta maka patut kiranya PSSI merekomendasi mengeluarkan KLB . Kalau PSSI tidak mengeluarkan rekomendasi KLB maka sama saja PSSI membiarkan proses salah yang dihadiri utusan PSSI itu sendiri,” ujar Masuara.
Diketahui pada kongres pemilihan ketua umum Asprov PSSI Sulteng Desember tahun lalu, Hadianto Rasyid menang 1 suara dari Farden Saino, yakni 19-18. Namun, pasca kongres yang sudah berjalan empat bulan, PSSI belum juga melantik kepengurusan Asprov PSSI Sulteng. CLG