PALU, MERCUSUAR – Roda organisasi KONI Kota Palu akan mulai berputar kembali seiring dengan terpilihnya Ruddy Chandra dalam Musyawarah Olahraga Kota (Musorkot) KONI Kota Palu yang berlangsung pada Sabtu (29/5/2021) lalu di salah satu hotel di Palu. Ruddy Chandra terpilih secara aklamasi dan akan menahkodai KONI Kota Palu selama satu periode, yakni tahun 2021 hingga 2025.
Ada banyak pesan, saran bahkan kritikan dari cabang olahraga (cabor) yang hadir pada muskot yang berlangsung hanya sehari tersebut seperti antara lain yang dimintai Ruslin Pakawaru dari cabor Tenis Meja. Dia menekankan betapa pentingnya transparansi dalam mengelola dana untuk pembinaan prestasi olahraga Kota Palu. “Transparansi setiap cabor yang terkait dengan anggaran harus dikedepankan agar supaya sistim pembinaan dapat bersinergi,” ujarnya. Hal yang sama juga disampaikan delegasi dari cabor PBSI, Anas. “Pada prinsipnya pertanggung jawaban pengurus KONI periode sebelumnya kami terima, namun saya minta cara-cara elegan dalam pengelolaan dan penggunaan dana,” tandasnya.
Tanggapan berbeda justru disuarakan Yuniar Tanase. Pelatih Pencak Silat ini meminta cara pendang KONI Kota Palu dalam memberikan reward maupun bonus kepada atlet berprestasi di Porprov harus ditinjau kembali. “Soal pemberian reward atau bonus antara atlet maupun pelatih, saya harapkan KONI Kota Palu perlu memperhatikan bahwa jangan dibedakan antara atlet dan pelatih. Kalau tanpa pelatih, atlet tak bisa berbuat apa-apa,” sebut Yuniar.
Cabor Paralayang pun tak tinggal diam. Arsyad Lakaru yang mewakili Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) Kota Palu berharap mendapat perhatian serius dari KONI Kota Palu. “Saya kira KONI Kota Palu harus lebih memperhatikan cabor Paralayang yang berkaita dengan pengadaan alat. Karena selama ini kami hanya menggunakan barang bekas dari Jawa,” katanya.
Menanggapi saran maupun kritikan dari beberapa cabor, Ruddy Chandra menyebut hal itu merupakan wujud dan kepedulian untuk membangun prestasi olahraga di Kota Palu.
“Dalam sebuah organisasi, saran maupun kritikan itu adalah bagian dari proses untuk perkembangan prestasi olahraga kita. Kami tetap berusaha meningkatkan kemampuan sumber daya manusia dari semua unsur, baik itu pelatih, atlet maupun staf dan mengoptimalkan sarana prasarana olahraga guna meningkatkan prestasi atlet, termask pula mendorong kerjasama antar lembaga pemerintah dan non pemerintah untuk mendukung sinergitas keolahragaan di Kota Palu,” ujar Ruddy Chandra kepada Mercusuar. CLG