Amrin Rabali, Atlet Pordasi Palu Sabet Emas Master Archery

amrin rabali-d6b72e72

PALU, MERCUSUAR – Amrin Rabali, atlet horsebow archery (HBA) utusan Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (Pordasi) Kota Palu meraih emas pada Kompetisi Master Archery yang dilaksanakan virtual 28 Februari 2022. Atlet panahan klub HBA AL-Islah Kota Palu ini berhasil lolos kualifikasi dari 60 peserta.

Polisi berpangkat Brigadir Kepala ini mengikuti nomor ground (berdiri) 30 meter. Sewaktu kualifikasi, Ia meraih poin tertinggi dari seluruh peserta dengan total 157 point. “Dari 60 peserta yang lolos kualifikasi hanya empat orang saja yaitu saya dari Pordasi Kota Palu, kemudian ada yang dari Enrekang, Kutai Kartanegara dan Lampung,” kata Amrin, Selasa (1/3/2022).

Anggota Polisi dari Kesatuan Lalu Lintas Polres Palu ini kemudian lolos final setelah head to head dengan atlet Lampung. “Final saya bertemu dengan atlet dari Enrekang,” lanjut Amrin.

Serkaitan hal itu, Ketua Pordasi Kota Palu Rini Haris mengapresiasi perjuangan Amrin Rabali hingga meraih emas pada kejuaraan tersebut. Pasalnya dari keterbatasan fasilitas olahraga berkuda di Kota Palu, bisa menghasilkan atlet berprestasi. “Ini awal yang bagus bagi kita di event nasional. Saya berharap ada lagi atlet Pordasi Kota Palu yang bisa mengharumkan nama daerah di ajang nasional,” kata Rini.

Rini mengatakan olahraga berkuda yang baru seumur jagung ini butuh pembinaan ke depan. Fasilitas yang sangat kurang menjadi kendalanya, belum lagi kuda yang harganya fantastis. “Memang itu kendala utamanya kita. Tapi kami sudah berusaha menghasilkan yang terbaik,” kata Rini.

Dia menambahkan, Pordasi Kota Palu mematangkan pembinaan atlet berkuda baik itu kuda sebagai sarana utama dan panah tradisional sebagai alat. Sebagai langkah awal, atlet atlet HBA ini dibina mematangkan dasarnya yaitu panahan ground (memanah berdiri). “Kalau dasarnya sudah bagus, kemudian ditingkatkan panahan berkuda,” kata dia.

Di Palu, kata Rini, atlet gorund panahan tradisional jumlahnya cukup banyak bahkan menyentuh angka ribuan. Namun untuk atlet panahan yang menunggangi kuda baru sebatas dihitung dengan jari. “Ini pekerjaan rumah kita. Kita juga berharap ada dukungan dari pemerintah baik itu KONI maupun pihak lain dalam mendukung olahraga berkuda,” tutupnya. */CLG

Pos terkait