PALU, MERCUSUAR – Anggi Setiawan menjadi andalan Sulawesi Tengah di cabor Balap Motor pada babak kualifikasi PON 2020 yang digelar mulai tanggal 10 September 2019. Menghadapi multi even olahraga di Nusantara ini, Anggi dan pebalap lainnya mempersiapkan diri dengan semaksimal mungkin. Meski demikian pebalap 21 tahun ini mengakui dirinya punya kans fifty-fifty untuk lolos ataupun gagal ke PON 2020 mendatang.
Anggi Setiawan yang ditemui Mercusuar sedang mengikuti tes fisik dan kesehatan di Kantor KONI Sulawesi Tengah pada Selasa (27/8/2019) siang menyebut Balap Motor di perhelatan PON berbeda dengan kejuaraan-kejuaraan yang saat ini diikutinya yang telah berlangsung selama tiga tahun.
“ Kalau ditanya peluang lolos atau tidak dari babak kualifikasi PON, tentunya semua atlet pasti mau (lolos). Karena menjadi sebuah kebanggan bisa membawa nama daerah sendiri di PON. Tapi, saya kan sudah tidak pernah lagi bermain di motor bebek karena telah tiga tahun berkompetisi di Asia sehingga butuh adaptasi lagi dari motor sport ke motor bebek,” ujar pebalap bernomor 96 ini.
Bersama Faerozi asal Jawa Timur, Anggi Setiawan menjadi andalan Yamaha Racing Indonesia di berbagai kejuaraan di Asia menggunakan jenis motor Sport AP 250. Sehingga masa transisi dari motor besar ke motor bebek menjadi tantangan besar eks pelajar SMAN 1 Palu ini.
Masyarakat Sulawesi Tengah, khususnya penggila motor tentunya berharap banyak pada kemampuan Anggi Setiawan di Pra PON mendatang. Pengalaman tiga tahun berlomba di kompetisi balap Asia bukan serta merta membuat Andi akan dengan mudah lolos ke PON.
“Mudah-mudahan saya bisa lebih cepat beradaptasi lagi dengan motor bebek, artinya ini sama dengan saya mulai dari nol lagi,” sambungnya.
Ada tiga hal yang selalu dipegang teguh Anggi Setiawan saat berlomba agar bisa meminimalis kecelakaan dilintasan balap.
“Balap motor ini olahraga berisiko yang bisa membuat kita kehilangan nyawa. Tapi kematian itu datangnya kapan saja kalau Tuhan sudah berkehendak. Diluar kuasa Tuhan, bagi saya ada tiga hal yang bisa membuat kita selamat dalam berlomba, yaitu konsentrasi penuh, selalu fokus serta ngotot dan nafsu itu harus seimbang,” tutupnya. CLG