PALU, MERCUSUAR- Tim Paralayang Sulteng menggelar latihan di hari kedelapan pelaksanaan Puslatda PON XX Papua, Senin ( 2/7/2021) pagi dengan komposisi atlet lengkap. Dengan materi latihan yang sama dengan hari sebelumnya, Fadli Dg Salasa, Ikal Rivaldi, Taiger Trawan, Taufiq dan dua atlet wanita, Melissa Florence Manauke dan Miranda Pribaya diharuskan mampu tampil maksimal di setiap pendaratan.
Bukit Desa Padende Kecamatan Marawola yang menjadi spot latihan tim Paralayang Sulteng di pekan kedua Puslatda tampaknya belum bersahabat bagi sebagian atlet-atlet terbaik Sulawesi Tengah ini. Pasalnya mereka masih perlu belajar beradaptasi dengan kondisi cuaca dan arah angin yang selalu berubah-rubah.
Hal ini diakui Asgaf Umar yang menjadi pelatih kepala tim PON Paralayang Sulteng.
“Angin hari ini (kemarin, red) , khususnya di bawah jam 10 pagi sangat kacau. Tak sama dengan hari-hari sebelumnya. Sehingga atlet-atlet kita banyak yang gagal mendarat dengan sempurna. Kalau angin pastilah menjadi tantangan tersendiri untuk pilot, utamanya angin kencang. Apalagi datang tiba-tiba menjelang mendarat yang di luar prediksi dan Itu akan sangat sulit diatasi,” ujar Asgaf Umar kepada Mercusuar, Senin (2/7/2021).
Asgaf Umar menambahkan gerakan angin dari arah belakang tak seperti hari sebelumnya yang cenderung lambat. “Dari belakang (angin) tidak seperti hari-hari sebelumnya. Angin barat dari arah belakang cukup kuat,” sambngnya.
Dari hasil latihan tersebut dua atlet wanita, beberapa kali mengalami kesulitan saat mendarat untuk menggapai Pade. Bahkan Miranda Dara Pribaya terseret keluar jalur dan mendarat jauh dari titik Pade. Sama halnya dengan Melissa Florence Manauke yang sempat dua kali tergelincir saat mendarat.
Meski demikian, usaha atlet untuk tampil maksimal di latihan pagi tersebut juga mendapatkan nilai terkecil yang menjadi catatan penting bagi pelatih.
Dari hasil latihan tersebut, Ikal Rivaldi menghasilkan nilai lumayan baik. Dari 10 ronde penerjunan, atlet asal Desa Balane Kinovaro ini satu kali menghasilkan angka 0 di ronde keempat. Sementara Melissa Florence menciptakan nilai 0 pada ronde pertama.
Atlet lainnya, Miranda Dara Pribaya yang sempat menangis karena gagal mendarat di kesempata pertama sampai keempat, akhirnya mampu meningkatkan kepercayaan diri lagi dan cenderung konsisten di lima ronde terakhir. CLG