PALU, MERCUSUAR – Saat Asprov PSSI Sulawesi Tengah ditunjuk menjadi tuan rumah seleksi nasional regional Sulawesi Tengah, ada asa membumbung dari anak-anak Sulawesi Tengah untuk bisa menembus pintu timnas U16 dan U19. Paling tidak ada dua faktor yang dinilai bisa memantik semangat Fabrisio Sefanya dkk untuk tampil seribu persen dalam seleksi ini, apa itu?.
Yang pertama tentunya dukungan penonton tuan rumah yang akan memberikan penyemangat dari tribun. Tapi, hal ini bisa pula menimbulkan dampak negatif ketika penampilan para pemain muda Sulawesi Tengah ini tak maksimal yang kemungkinan besar bisa jadi menimbulkan percaya diri pemain menurun.
Lalu yang kedua adalah dukungan dari keluarga dekat yang akan memberikan dukungan seribu persen sehingga pemain akan berusaha keras tampil dengan kemampuan terbaiknya supaya mampu menarik simpati tim pelatih sesuai dengan skill yang dimiliki.
Tapi, sayangnya pemain tuan rumah Sulawesi Tengah yang berjumlah 22 orang (menyusul tambahan 2 kiper) tak sebanding dengan peserta dari Asprov PSSI Sulawesi Barat yang mengirim 33 pemain. Dari komposisi tersebut peluang akan semakin terbuka bagi pemain asal Sulbar untuk lolos ke fase selanjutnya apalagi ada beberapa pemain yang tampak menonjol dalam seleksi di hari pertama, Rabu (7/4/2021).
Dikabarkan pula gerbong pemain asal Sulawesi Selatan akan menuju Kota Palu yang berjumlah 40 pemain untuk tampil dalam seleksi hari kedua, Kamis (8/4/2021) pagi ini. Jika hal ini benar akan menjadi warning bagi anak-anak Sulteng agar tampil lebih maksimal lagi. Karena bukan rahasia umum lagi kalau Sulsel adalah salah satu kiblat Sepakbola nasional.
“Benar, kita sudah konfirmasi ke Asprov Sulsel dan mereka akan mengirim pemainnya ikut seleksi di Kota Palu, “ ujar Harry Sumampow, salah satu panitia seleksi kepada Mercusuar.
“Kita semua yang hadir di (stadion Gawalise) sini punya harapan yang sama supaya bisa perkuat timnas. Jadi, semua punya peluang walaupun kita jumlahnya hanya sedikit tapi harapan tetap ada. Semua tergantung performa di lapangan,” ujar Rholy Hizkia asal Palu.
Kesempatan bermain di rumah sendiri harus benar-benar dimanfaatkan anak-anak Palu karena akan menjadi modal besar untuk bisa lolos ke seleksi nasional di Jakarta. CLG