Asprov Sulteng Dinilai Bekerja Tidak Maksimal

porame cup

PALU, MERCUSUAR –  Asosiasi PSSI Provinsi Sulawesi Tengah dinilai  tidak professional  dalam memenejemen Kompetisi PSSI Liga 3, khususnya wilayah 1 yang digelar di Pantoloan, Kecamatan Palu Utara. Banyaknnya masalah yang ditimbulkan  dalam proses penyelenggaraan kompetisi tersebut, seperti klub yang tidak hadir saat pertandingan dan  perkelahian  membuat Asprov hingga saat ini belum menghasilkan tim mana yang berhak mewakili wilayah satu ke putaran final.

Setelah menyelesaikan babak penyisihan  laga grup A dan B di wilayah satu, Asprov sejauh ini belum  menggelar babak semifinal untuk mencari dua pemenang yang mewakili grup 1. Pasalnya, Asprov dinilai ragu dalam merumuskan konsep pertandingan di grup 1 yang diikuti 10 tim  yang  terbagi dalam dua grup.

Sekaitan hal itu, Jinuarin yang merupakan salah satu official Tisswan Labuan meminta Asprov  tidak plin plan dalam menyusun regulasi dalam konsep  kompetisi.  

“Tema (Liga 3) itu kan menjunjung sportivitas, jadi tidak ada namanya saling menyerahkan kemenangan, lalu untuk apa dibuat pertandingan. Dan kami jadi tambah heran kenapa tiba-tiba ada sudah saling menyerahkan kemenangan untuk mewakili wilayah satu. Karena awalnya  Bandar Sulteng disebutkan menjadi wakil grup A dan Persipal Grup B, jadi, kami yang runner up grup  bagaimana.  ujar Jinu saat dikonfirmasi, Kamis (5/9/2019).

Jinu menambahkan bahwa dalam aturan pertandingan yang dibagikan ke peserta Liga 3 di tehnikal meeting ada disebutkan bahwa konsep pertandingan akan menggunakan sistim kompetisi penuh, dan dua tim teratas masing –masing grup akan diadu di babak semifinal untuk mencari dua pemenang.  “Harusnya regulasi tentang konsep pertandingan tidak bisa dirubah-rubah,” ujar Jinuarin.

Terpisah, Wakil Ketua Umum Asprov, Hadianto Rasyid berharap  federasi yang dipimpinnya  bebas dari gugatan maupun protes dari peserta Liga 3.

“Saya tidak mau ada keberatan apalagi keberataan itu terbukti benar  karena akan menjadi  dugaan yang tidak baik bagi kita (Asprov). Sekarang kembali kepada keputusan  saja dan saya bilang undang  keempat tim, dan sampaikan apa yang ingin  diputuskan agar supaya semuanya bisa menerima. Dan mana keputusan yang dihasilkan itu yang harus  diterima, apakah akan ada  satu kali lagi permainan ?, itu yang harus diterima,” ujar Hadianto Rasyid belum lama ini.

Manajemen Bandar Sulteng yang saat ini memuncaki grup A juga angkat bicara soal tersebut. Caoch Acil Karman yang didapuk sebagai juru latih  Bandar Sulteng justru berharap Asprov mengambil keputusan yang tidak merugikan salah satu tim.

“Sebelumnya saya mendapat jawaban dari pengawas pertandingan Liga 3  yang katanya hanya satu masing-masing grup yang lolos makanya di laga terakhir saya meminta anak-anak  mati-matian bermain.   Saya anggap  Asprov tak punya komitmen tersendiri dan kalau ada memang terjadi (masalah) harusya Asprov membuat pertemuan dengan klub terkait,” ujar Acil.

Sebelumnya kepada Mercusuar,  Sekum Asprov PSSI Sulawesi Tengah, haji Kasmuddin Kasim menjelaskan bahwa akan ada laga lanjutan Liga 3 Wilayah  1  babak semifinal. “Ya, tetap ada (semifinal) dan kita tinggal mencari hari yang pas untuk menggelarnya,” ucap Kasmuddin belum lama ini.

Dalam klasemen akhir Wilayah 1 grup A, Bandar Sulteng   berada diposisi pertama disusul Samudra Pantoloan. Sedangkan di grup B diduduki secara berurutan  Persipal dan Tisswan.  CLG

Liga 3 Wilayah 1///

Asprov Sulteng Dinilai Bekerja Tidak Maksimal

PALU, MERCUSUAR –  Asosiasi PSSI Provinsi Sulawesi Tengah dinilai  tidak professional  dalam memenejemen Kompetisi PSSI Liga 3, khususnya wilayah 1 yang digelar di Pantoloan, Kecamatan Palu Utara. Banyaknnya masalah yang ditimbulkan  dalam proses penyelenggaraan kompetisi tersebut, seperti klub yang tidak hadir saat pertandingan dan  perkelahian  membuat Asprov hingga saat ini belum menghasilkan tim mana yang berhak mewakili wilayah satu ke putaran final.

Setelah menyelesaikan babak penyisihan  laga grup A dan B di wilayah satu, Asprov sejauh ini belum  menggelar babak semifinal untuk mencari dua pemenang yang mewakili grup 1. Pasalnya, Asprov dinilai ragu dalam merumuskan konsep pertandingan di grup 1 yang diikuti 10 tim  yang  terbagi dalam dua grup.

Sekaitan hal itu, Jinuarin yang merupakan salah satu official Tisswan Labuan meminta Asprov  tidak plin plan dalam menyusun regulasi dalam konsep  kompetisi.  

“Tema (Liga 3) itu kan menjunjung sportivitas, jadi tidak ada namanya saling menyerahkan kemenangan, lalu untuk apa dibuat pertandingan. Dan kami jadi tambah heran kenapa tiba-tiba ada sudah saling menyerahkan kemenangan untuk mewakili wilayah satu. Karena awalnya  Bandar Sulteng disebutkan menjadi wakil grup A dan Persipal Grup B, jadi, kami yang runner up grup  bagaimana.  ujar Jinu saat dikonfirmasi, Kamis (5/9/2019).

Jinu menambahkan bahwa dalam aturan pertandingan yang dibagikan ke peserta Liga 3 di tehnikal meeting ada disebutkan bahwa konsep pertandingan akan menggunakan sistim kompetisi penuh, dan dua tim teratas masing –masing grup akan diadu di babak semifinal untuk mencari dua pemenang.  “Harusnya regulasi tentang konsep pertandingan tidak bisa dirubah-rubah,” ujar Jinuarin.

Terpisah, Wakil Ketua Umum Asprov, Hadianto Rasyid berharap  federasi yang dipimpinnya  bebas dari gugatan maupun protes dari peserta Liga 3.

“Saya tidak mau ada keberatan apalagi keberataan itu terbukti benar  karena akan menjadi  dugaan yang tidak baik bagi kita (Asprov). Sekarang kembali kepada keputusan  saja dan saya bilang undang  keempat tim, dan sampaikan apa yang ingin  diputuskan agar supaya semuanya bisa menerima. Dan mana keputusan yang dihasilkan itu yang harus  diterima, apakah akan ada  satu kali lagi permainan ?, itu yang harus diterima,” ujar Hadianto Rasyid belum lama ini.

Manajemen Bandar Sulteng yang saat ini memuncaki grup A juga angkat bicara soal tersebut. Caoch Acil Karman yang didapuk sebagai juru latih  Bandar Sulteng justru berharap Asprov mengambil keputusan yang tidak merugikan salah satu tim.

“Sebelumnya saya mendapat jawaban dari pengawas pertandingan Liga 3  yang katanya hanya satu masing-masing grup yang lolos makanya di laga terakhir saya meminta anak-anak  mati-matian bermain.   Saya anggap  Asprov tak punya komitmen tersendiri dan kalau ada memang terjadi (masalah) harusya Asprov membuat pertemuan dengan klub terkait,” ujar Acil.

Sebelumnya kepada Mercusuar,  Sekum Asprov PSSI Sulawesi Tengah, haji Kasmuddin Kasim menjelaskan bahwa akan ada laga lanjutan Liga 3 Wilayah  1  babak semifinal. “Ya, tetap ada (semifinal) dan kita tinggal mencari hari yang pas untuk menggelarnya,” ucap Kasmuddin belum lama ini.

Dalam klasemen akhir Wilayah 1 grup A, Bandar Sulteng   berada diposisi pertama disusul Samudra Pantoloan. Sedangkan di grup B diduduki secara berurutan  Persipal dan Tisswan.  CLG

Pos terkait