PALU, MERCUSUAR- Kabupaten Donggala terkenal banyak melahirkan pesepak bola berbakat, salah satunya Azwar Anas Lamarauna, ponakan dari legenda Sepak bola Palu Putra Galatama, Firdaus Kindo Lamarauna. Sayangnya, bakat dan potensi mengolah si kulit bundar yang dimilikinya tersebut justru dihabiskan di tanah rantau,Kalimantan Timur.
Siapa Azwar Lamarauna?, tak banyak yang tahu bahwa pria kelahiran 15 Agustus 1983 ini adalah skuad Pupuk Kaltim Bontang di kompetisi Liga Bank Mandiri dan Liga Djarum di tahun 2000 an. Berposisi sebagai bek sayap kiri, Azwar Lamarauna yang saat itu berusia muda jadi pelapis bek PKT Bontang, Firdaus Nyong. Sayangnya, Azwar jarang dimainkan pelatih karena harus bersaing keras dengan Firdaus Nyong yang notabene pemain senior dan jadi pilar utama tim.
Yang menarik, sebelum di PKT Bontang, Azwar merupakan salah satu siswa Diklat Mandau yang menonjol yang merupakan kawah candradimuka klub PKT Bontang. Berkat permainannya yang gemilang di diklat tersebut, Azwar hanya butuh 3 bulan saja berlatih dan langsung promosi ke tim senior PKT Bontang dan bergabung dengan pemain asal Palu yang lain yang lebih dulu dikontrak , yakni Zulkifli dan Ardiansyah.
Prestasi lain Azwar Lamarauna di tanah Borneo adalah menjadi bagian dari skuad Sepak bola Kalimantan Timur di PON Palembang Sumatera Selatan tahun 2004.
Azwar Lamarauna saat ini berada di kampung halamannya, Donggala dalam rangka melayat sang ibu yang meninggal di puasa ke -29 Ramadan sekaligus mudik lebaran.
“Sepak bola adalah bagian penting dalam perjalanan hidup saya dari sekolah , pemain amatir, profesional sampai saya sudah bekerja. Artinya, Sepak bola bisa memberikan kita jaminan pekerjaan saat tak lagi aktif. Jadi, jangan takut memilih Sepak bola sebagai profesi,” ujar Azwar kepada Mercusuar di Donggala belum lama ini. CLG