Bob Hasan di Mata Atlet Pelatnas Sulteng

bob hasan di mata atlet Sulteng

MERCUSUAR – Rasa kehilangan dan duka mendalam  atas kepergian bapak Atletik Indonesia, Mohammad ‘Bob’ Hasan tak hanya dirasakan oleh orang-orang yang berada dalam organisasi Atletik di PB PASI.

Pengprov PASI Sulawesi Tengah pun bersedih atas kepergian Bob Hasan yang menjadi ketua umum PB PASI selama empat dekade.   

“Saya mewakili  segenap pengurus Pengprov PASI Sulawesi Tengah dan orang-orang Atletik Sulawesi Tengah  tentunya  merasakan kesedihan yang mendalam dan kehilangan atas kepergian beliau yang wafat di usia yang sangat luar biasa, yakni 89 tahun.

Bukan hanya Indonesia yang kehilangan sosok Bob Hasan tetapi juga dunia Atletik karena beliau sangat komitmen terhadap perkembangan Atletik dunia,” ujar Ketua Harian Pemgprov PASI Sulteng, Muhammad Warsita saat dikonfirmasi, Selasa (31/3/2020).

Bob Hasan kata Warsita punya andil terhadap perkembangan dan pembinaan  atlet maupun pelatih  di  Sulawesi Tengah. “Untuk Sulawesi Tengah, yang pasti kita sangat kehilangan. Yang kami tahu beliau sangat membantu seluruh daerah dalam hal proses pembinaan atlet termasuk ke pelatih. Apabila ada pelatih yang atletnya berprestasi di pelatnas, beliau akan berikan reward ke daerah dan pelatih –pelatih kita sudah merasakan seperti Victor maupun Herman. Jadi, menurut kami sudah tak terhitung jasa maupun sumbangsih beliau terhadap perkembangan Atletik di Indonesia.

Kaget bercampur sedih juga dirasakan sprinter Sulawesi Tengah, Daniela  Elim Datu yang merupakan anggota pelatnas Indonesia. Daniela yang saat ini berada di Palu mengaku kaget atas meninggalnya Bob Hasan yang sudah dianggap sebagai orang tua di pelatnas.  

“Saya terkejut atas meninggalnya pak Bob karena selama ini kami tidak mengetahui apakah bapak sakit atau tidak . Dan  saya baru tahu tadi (kemarin, red). Saya  merasakan beliau sangat luar biasa dan menjadi panutan kami para atletnya. Dedikasi dan pengorbanan beliau terhadap kami sudah luar biasa yang telah membiayai semuanya mulai dari sekolah, atribut,  transportasi , fasilitas  dan lainnya,” ujar Ela.

“Saat kita bertanding, beliau selalu berpesan agar berlomba denga rileks percaya dengan diri sendiri. Kalau gagal berarti berlatih lebih giat lagi. Harus disiplin dan memberi contoh baik dengan yang lain. Beliau juga berpesan agar membawa jiwa kami sebagai atlet Indonesia terbaik yang dibina di pelatnas. Beliau tak mau melihat atletnya Susah,” sebut Daniela.

Hal senada juga dikatakan Rico Richard Tumarar, sahabat Daniela di pelatnas. “Harapan dan Doa saya hanya satu, semoga almarhun dibalaskan semua  budi baiknya oleh Tuhan,”ujar Rico.

Selamat jalan Pak Bob Hasan. Semoga Allah SWT menerima segala amal kebaikannya dan almarhum husnul khotimah. CLG

Pos terkait