PALU, MERCUSUAR – Industri Badan Perkreditan Rakyat (BPR) – Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) menempati peran strategis dalam perekonomian terutama dalam mendorong perkembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). BPR dan BPRS telah membina serta memberikan edukasi pada lebih dari 16,6 juta pelaku UMKM yang berada di Indonesia.
Hal utama yang menjadi kunci sukses BPR dalam memberikan pelayanan tersebut adalah lokasi BPR yang dekat dengan masyarakat yang membutuhkan prosedur pelayanan dengan mudah, sederhana, cepat dan lebih mengutamakan pendekatan personal serta fleksibilitas pola pelayanan. Walaupun demikian, tingkat pengenalan masyarakat terhadap BPR masih kurang dan terkesan di masyarakat BPR hanya untuk meminjam uang.
Ketua DPD Perbarindo Sulteng, F.G.W.B Tutuhatunewa saat perayaan Hari BPR di kantor BPR Palu Anugerah Sejahtera (PAS) di Jalan Muh Yamin, Minggu (8/7/2018) mengatakan jumlah BPR di Sulteng saat ini sebanyak delapan BPR. Khusus di Kota Palu ada empat BPR yang beroperasi. Keberadaan BPR di Sulteng memberikan kontribusi sangat signifikan dalam pembangunan karena merupakan perusahaan perbankan milik pribumi yang dalam penyaluran pembiayaannya memprioritaskan kalangan UKM dan pembiayaan produktif.
BPR di Sulteng juga menjadi salah satu BPR terkemuka di Indonesia dengan menempati posisi nomor empat dari sisi aset dan nomor satu di kawasan Indonesia timur dengan nilai aset Rp3 triliun. BPR Palu Lokadana merupakan BPR peraih penghargaan sebagai BPR terbaik versi Otoritas Jasa Keuangan (OJK). HAI