Butuh Dukungan KONI Sulteng  – Cabor Karate Target Medali di PON Papua

karatePON

PALU, MERCUSUAR – Atlet Cabang Olah Raga (Cabor) Karate Provinsi Sulawesi Tengah menargetkan meraih medali emas pada Pekan Olah Raga Nasional (PON) di Provinsi Papua mendatang.

Hal itu dikemukakan salah seorang atlet Karate, Fania Dwi Mahari usai berlatih karate bersama rekan – rekannya di Dojo Tadulako Jalan Slamet Riady, Senin (12/7/2021).

“Targe kami medali, harus emas pak. Insya Allah,” ungkapnya

Menurutnya, persiapan atlet Karate untuk menghadapi PON di Papua sudah dipersiapkan, seperti teknik, fisik, strategi, dan sejumlah hal agar bisa meraih prestasi sesuai harapan.

“Strategi sama mental yang betul – betul kita matangkan. Karena satu sisi dengan kondisi seperti ini corona, memang itu yang betul – betul persiapkan,” tutur Fania.

Ia mengemukakan, dengan kepengurusan Komite Olah Raga Nasional Indonesia (KONI) Sulteng yang dipimpin Ketua Umum, Mohammad Nizar Rahmatu periode 2021 – 2025, maka segera dilakulan try out, sebab hal itu akan berdampak positif bagi prestasi atlet. Selain itu lanjut Fania, dibutuhkan asupan vitamin dan fasilitas latihan bagi atlet karena mereka sudah berlatih setiap hari.

“Kami ini karate dari atas sampai bawah butuh perlindungan membutuhkan peralatan, baju karate belum ada. Menjelang PON ini vitamin kita belum ada. Jadi kita tanggung sendiri vitamin masing – masing,” katanya.

Fania menuturkan, mereka berlatih enam hari dalam sepekan, kecuali hari Minggu. Dengan tingginya intesitas latihan itu, sehingga vitamin sangat dibutuhkan untuk menjaga tubuh tetap sehat dan bugar.

Peraih medali perunggu pada Pra PON ini berharap agar pengurus KONI yang baru ini memaksimalkan waktu dua bulan ini untuk persiapan PON di Papua, utamanya supporting atau dukungan terhadap atlet.

Sementara, kata arahan dari pelatih selalu menanamkan kedisiplinan dan tanggung jawab. Wajib siaga saat menghadapi iven apapun, termasuk PON Papua.

Diketahui komposisi, atlet Karate yang akan ikut PON Papua, yaitu Fania Dwi Maharani kelas komite minus 55 kilo gram putri, Mohammad Fauzan, komite plus 84 km putra, YM. Qosim, Komite minus 84 putra. Nikita SM, komite plus 64 putri, Tri Fahrianty, komite minus 61 km putri. Yuningsi C. Masoara, kata perorangan putri. Dengan mengikuti 7 kelas yang dipertandingkan PON.

Mereka dilatih oleh pelatih, Ateng Wahyudi, Christo Mondolu, dan Ujang Widaya. BOB

Pos terkait