Catatan TSNC 2023,Minim Kompetisi dan Kalah Postur

BOGOR, MERCUSUAR- Tiga  Sekolah Sepak bola asal Sulawesi Tengah, yakni Aditama Bahari U16, Darma Putra U14, dan Palu United U14 belum berhasil memberikan yang terbaik saat berlaga di kejuaraan Sepak bola Topskor National Champonship 2023 di Bogor Jawa Barat. Pencapaian terbaik hanya bisa diperoleh Aditama Bahari U16 dan Darma Putra U16 yang finish di peringkat keempat. Sementara Palu United U14 tak lolos dari penyisihan grup. 

Dari hasil tersebut banyak hal yang harus diperbaiki klub-klub Sulawesi Tengah jika ingin bersaing dengan tim –tim peserta yang rata-rata berasal dari pulau Jawa,Sumatera dan Kalimantan, antara lain mentalitas, visi bermain, dan yang paling tampak adalah postur tubuh. Kendati demikian secara skill individu, beberapa diantaranya menonjol, seperti  Rohmat Nurhidayat, Sigit Rizqullah, dan Rafa Saputra.

Terkait hal itu, Head Coach Aditama Bahari U16, Lukman Masiara mengakui  organisasi permainan yang dibangun timnya belum sepenuhnya rapi.Namun lolos ke semifinal sudah melebihi target.

“Jujur, anak-anak kita masih lemah  dalam hal built up yang memang dibutuhkan di Sepak bola moderen yang  membangun serangan mulai dari lini belakang, tengah, dan depan. Lalu, anak-anak tidak berani dalam memegang bola. Hanya semangat juang yang luar biasa yang ditampilkan anak-anak kita. Dan saya pikir itu juga sangat penting. Pastinya banyak hal yang bisa jadi pelajaran untuk lebih baik lagi di musim akan datang,” ujar Lukman kepada Mercusuar di Bogor.

Di satu sisi, Head Coach Darma Putra U14, Fahmid Taher menyebut permainan pasukannya tidak kalah bagus dengan peserta lainnya meskipun postur tubuh menjadi perbedaan yang sangat mencolok.

“Di level U14 ini secara permainan saya pikir kita tidak kalah bagus. Tapi, satu hal yang sangat jelas yang terlihat di ajang nasional ini bahwa  anak-anak kita kalah postur, tapi kita juga punya pemain secara individu sangat baik. Harapan kami tentunya anak-anak kita perlu ditingkatkan lagi jam terbangnya lewat kompetisi. Artinya, ajang kompetisi kita di daerah sangat minim,” ujar Fahmid Taher. 

Sementara itu coach Palu United U14, Abdul Hafid berharap ada progress yang lebih baik Palu United di tahun berikutnya.

“Sebuah pelajaran berharga untuk lebih bersiap lagi di tahun berikutnya. Semoga kami lebih baik lagi dari semua sisi, baik itu pengelolaan manajemen, kualitas pemain dan tentunya dukungan pemerintah kota maupun federasi Sepak bola di daerah,” kata Abdul Hafid.

Kompetisi usia dini yang masih minim menjadi faktor utama belum majunya Sepak bola di Sulawesi Tengah. Inilah yang mungkin jadi penyebab sampai saat ini Sulteng belum berprestasi di ajang nasional. CLG

Pos terkait