PALU, MERCUSUAR- Kursus pelatih Sepakbola C AFC PSSI Diploma yang saat ini berlangsung di Kota Palu sudah memasuki ke tahap grup dan tim taktikal. Sebanyak 23 peserta berada dalam kondisi bugar, kecuali satu peserta dari Donggala yang mengalami luka pada kaki sehingga tak bisa mengikuti praktek lapangan. Bahkan satu peserta dari Sigi dinyatakan gugur oleh panitia karena tak lagi mengikuti pelatihan selama lima hari.
Sementara itu kegiatan pelatihan C AFC PSSI Diploma sudah masuk pada pekan kedua dengan materi pelajaran grup dan tim taktikal. Di fase ini pelatih diajarkan membangun serangan dari bawah ke tengah dari tengah ke depan dan membangun serangan dari sayap dan scoring atau bagaimana mencetak gol. Artinya bagaimana membangun serangan dari bawah ke tengah, dari tengah ke depan dan kemudian dari sayap yang diakhiri dengan mencetak gol.
“Besok (hari ini,red) kita mengajari proses bertahan, tentang bagaimana kita menekan lawan membangun serangan atau mencegah lawan membangun serangan. Kalau sebelumnya kita ajarkan membangun serangan sekarang kita ajarkan supaya lawan tidak membangun serangan baik dari sayap atau bagaimana lawan tidak mencetak gol,” sebut instruktur pelatih Hanafing kepada Mercusuar di lapangan Faqih Rasyid, Selasa (1/9/2020).
Terkait dengan materi pelajaran yang sudah diberikan, Hanafing menilai intelegensi pelatih terhadap materi yang diajari masih lemah. “Kita maklum karena lama tidak ada kursus C (AFC) dan rata-rata di Palu tidak punya kompetisi. Kalau kualitas pelatih di pulau Jawa sudah teruji. Kalau di Palu basicnya saja masih lemah. Disinilah tugas instruktur untuk menekan (peserta) supaya mereka ini betul-betul bukan hanya cari ijazah, tapi betul-betul bekerja mau belajar tentang bagaimana ilmu Sepakbola. Karena melatih sekarang ini bukan hanya mengandalkan bakat pelatih tapi harus sudah punya ilmu tentang kepelatihan . Makanya ada pelajaran yang namanya IT, analisis program. Karena ada materi analisa pertandingan di buat program dalam bentuk power point,” ujar Hanafing mengakhiri. CLG