Diawali di Rakerprov, Taekwondo Sulteng Target Emas PON 2028

Diawali di Rakerprov, Taekwondo Sulteng Target Emas PON 2028

PALU, MERCUSUAR – Pengprov Taekwondo Indonesia (TI) Sulawesi Tengah menggelar Rapat Kerja Provinsi (Rakerprov) di salah satu hotel di Kota Palu, Jumat (24/1/2025).

Pada kesempatan itu, Gubernur Sulawesi Tengah yang diwakili Kepala Dinas (Kadis) Pemuda dan Olahraga Irvan Aryanto membuka kegiatan Raker yang diikuti klub-klub TI di Kota Palu dan sekitarnya termasuk 6 pengurus kabupaten dan kota se Sulawesi Tengah.

Di tempat yang sama, Ketua Umum Pengprov (TI) Sulteng, Brigjend TNI Dody Tri Winarto dalam sambutannya menegaskan bahwa organisasi harus punya target. “Jadi, hasil dari organisasi itu jalas, ada outputnya, ada hasilnya,” katanya. 

“Insha Allah dalam tiga tahun ke depan saya target minimal empat emas kita bisa raih di PON 22.  Tapi, kalau sangat terpaksa kita kontrak (atlet), kita kontrak untuk mencapai impian kita,” ujar Dody.

Mantan Danrem 132 Tadulako Palu ini juga mengapresiasi kehadiran Pengkab TI Banggai, Morowali, Poso, Donggala, Tolitoli, dan Sigi. Kendati demikian Dody Tri Winarto juga menyoroti ketidakhadiran tujuh daerah lainnya.

“Rakerprov ini empat bulan dipersiapkan.Sesungguhnya para ketua Pengkab/Pengkot wajib hadir di Rakerprov.” kata Dody. 

Jadi, saya tak salah mengucapkan di awal (jadi ketua) akan  mencoba membangun pondasi sistem manajerial Taekwondo . Tapi, dari 13 pilar pondasi kita hanya 6 yang hadir. Apakah (organisasi)ini harus kita bubarkan, diam atau mengeluh, atau kita lanjutkan. Setinggi apapun dan serendah apapun pondasi yang kita bangun kalau tidak kuat pasti akan roboh. Karena sehebat apapun ketuanya kalau pengurusnya tidak kuat , percuma saja,” tambah Dody.

“Saya menjalankan amanah dan takdir saya sebagai ketua, terlepas dari suka atau tidak suka kepada saya saat pemilihan. Semua punya kesibukan pekerjaan atau aktifitas. Tapi, bagaimana caranya kita bisa menyatukan pemikiran dalam organisasi yang kita sayangi.Pasti semua punya alasan. Tidak mungkin disengaja . Tapi, yang disayangkan kenapa tidak bisa merencanakan dan menghargainya,” jelas Dody.

“Jangan rusak organisasi karena satu atau dua orang . Bagaimana kita bisa bermimpi besar kalau di dalamnya kita rapuh . Jadi tak usah muluk-muluk berkhayal berlebihan . Intinya adalah soliditas, bersatu. Tidak mungkin kita berprestasi kalau tidak bersatu,” ungkapnya.

Dedi Tri Winarto mengatakan  target di PON NTT NTB tak muluk-muluk . “Karena kita provinsi targetnya ke nasional yaitu PON 22 NTT-NTB, target empat emas.Mungkin berat tapi bagi saya tidak berat yang pentong kita ada kemauan. Tapi, sejarah PON pernah kita bentuk di sini dan mencatat bahwa kita pernah meraih 8 emas setelah selama 63 tahun sejarah PON hanya bisa meraih satu, atau dua emas.

Keberadaan saling mengisi dan saling memotivasi menjadi tujuan utama dari Rakerpov tersebut, kata Dodi.

“Kita siapkan perangkat  pelatih minimal pelatih nasional baru kita bermimpi nasional. Sabeum Bambang akan dibantu pelatih lokal dan bersatu mencapai  empat emas. Setelah itu baru kita siapkan Bahan baku yang dilatih tergantung kita di kabupaten/ kota.  Kalau ketua (pengkab/pengkot) juga  enggan atau tak mau peduli, apa yang harus kita harapkan. Jangan nanti sudah ada nama dan prestasi semuanya pasang badan, cari muka. Saya tak mau seperti itu. Kalau gagal ya gagal semua.

Pembukaan Rakerprov TI tersebut juga dihadiri Ketua Harian KONI Sulteng, Edison Ardiles dari wakil PB TI Pusat. CLG

Pos terkait