PALU, MERCUSUAR – Ada banyak pemain asal Kabupaten Donggala yang pernah merasakan kerasnya persaingan di papan atas liga Sepakbola Indonesia di tahun 80- an. Khusus di Kecamatan Banawa, nama Ahmadi Astung menjadi salah satunya yang pernah tampil di tiga klub yakni, Pusri Palembang, Arseto Solo dan Assabab Surabaya. Selain Ahmadi Astung, terdapat pula nama Mahfud Albatati, Umar, Nadir dan Irwan yang terpantau oleh pemandu bakat berkat tampil gemilang membawa Persido Donggala juara Soeratin Cup rayon Sulteng di era itu.
Dari kelima putra-putra Donggala tersebut, Ahmadi Astung dan Mahfud Albatati beruntung bisa lebih lama mengorbit di level atas Sepakbola Indonesia selepas membela Pusri Palembang.
“Setelah pulang dari PS Pusri Palembang saya langsung di ajak kakak angkat yang main di PS Pusri, namanya Indra Sistiono. Kebetulan saya selalu berdua dengan dinda Mahfud (Albatati) .Setelah berselang beberapa hari di Surabaya di rumahnya kakak angkat tinggal sementara untuk mengikuti seleksi.Kebetulan saat itu Assyabaab diundang beruji coba dengan tim PON Jatim yang saat itu di perkuat Feril Hattu,Jaya Hartono dan Mecky Tata. Ternyata manajer Assabab waktu itu yang barnama Barmen (Bammo) mengapresiasi permainan saya dan memberikan dua jempol. Usai laga saya langsung dipanggil manajer Barmen untuk tanda tangan kontrak selama satu musim di Liga Bank Summa tahun 1988,” sebut Ahmadi Astung kepada Mercusuar saat dikonfirmasi.
Bersama Mahfud Albatati, Ahmadi Astung menjadi orang Donggala pertama yang membela Assabab Surabaya. “Senang dan bangga dan sepertinya sulit diungkapkan dengan kata-kata,”ujar Ahmadi yang saat ini menjabat Kepala Seksi Pengamanan di Satuan Pol PP Kabupaten Donggala.
Di Assabab Surabaya, Ahmadi dkk dilatih Andai Slamet bersama asistennya Hamid Asnan dan Purwono. Setelah itu kendali pelatih berpindah ke Rusdi Bahalwan.
Ahmadi yang terkenal dengan kecepatannya menggiring bola yang ditopang oleh daya juang tinggi membuatnya disanjung dalam setiap laga. “Iya, saya sempat disanjung di koran Jawa Pos Surabaya , yang dikatakan pemain kembaran Mustaqim,” sebut Ahmadi yang sering diduetkan dengan legenda Persebaya tersebut di Assabab.
Pemain Sepakbola berbakat di Donggala, kata Ahmadi sebenarnya banyak. “Insya Allah anak-anak Donggala bisa (main di Liga 1) asalkan ada keseriusan latihan, disipln, kemauan keras . Kalau selama ini saya lihat ada beberapa pemain yang bisa asalkan ada yang mempromosikan begitu, Karena kemauan dan kemampuan sudah ada pada mereka. Tinggal kesempatan untuk tampil yang belum ada,” tutupnya. CLG