PALU, MERCUSUAR – Berangkat dari rasa cinta kepada klub PSM Makassar, maka lahirlah komunitas fans klub dengan nama Daeng Palu sebagai media untuk menjalin silaturahmi sesama penggemar tim legendaris PSM Makassar di Kota Palu. Dalam perkembangannya,Daeng Palu ‘berevolusi’ menjadi Yaku PSM hingga saat ini.
Ketua Yaku PSM Palu, Fardal Rakasiwi menyebut komunitas yang dipimpinnya punya komitmen kuat dalam mempertahankan eksistensi Yaku PSM Palu sebagai komunitas fans klub yang dapat merangkul siapa saja untuk melakukan hal-hal positif dan kreatif.
“Komunitas kami ini ada sebagai wujud kecintaan dari penggemar atau fans klub PSM Makassar yang ada di Kota Palu. Seiring waktu berjalan anggota kami semakin banyak yang datang dari berbagai latar belakang profesi dan status sosial sehingga menghadirkan karakteristik berbeda dari masing-masing individu. Hal ini menjadi tugas kami semua bagaimana menjaga komunitas ini agar tetap bertahan,” ujar lelaki suku Bone Makassar ini kepada Mercusuar di lapagan Faqih Rasyid Palu, Selasa (18/5/2021).
Terkait eksistensi anggota Yaku PSM Palu, Fardal Rakasiwi mengakui saat ini ada beberapa anggota yang pergi meninggalkan klub, namun tak sedikit yang datang bergabung.
“Pada kesempatan ini, kami juga menyampaikan bahwa tak ada larangan bagi siapa saja dalam komunitas Yaku PSM untuk bermain di tempat lain di luar jadwal latihan hari Sabtu. Ini yang harus saya tegaskan karena jangan ada anggapan bahwa kami menekan para anggota. Karena kami tahu anggota kami rata-rata punya klub Sepakbola resmi, sedangkan Yaku PSM ini adalah sebuah komunitas. Tapi,yang tak kami benarkan adalah ketika main bola perkuat komunitas lain yang hanya fun football, sementara di hari yang sama ada jadwal latihan resmi kami,” ujar Fardal.
Diketahu, tak sedikit anggota komunitas Yaku PSM Palu adalah pemain –pemain klub Sepakbola Sulteng yang memiliki segudang pengalaman seperti antara lain Imam Baihaqi dan Naldi Renaldi eks Celebest FC . CLG