PALU, MERCUSUAR-Nama Ferry Rotinsulu pastinya tak asing bagi pecinta sepak bola Tanah Air. Pemain yang beberapa kali menjadi andalan timnas Indonesia di bawah mistar gawang ini sudah hampir dua bulan berada di kampung halamannya, Palu.
Meski sudah gantung sepatu dari sejak 2016, pria 38 tahun ini, masih menyibukkan diri bermain sepakbola di komunitas old star, seperti yang terpantau Mercusuar saat Fery Rotinsulu tampil di bawah mistar gawang dalam satu laga persahabatan old star Kamis (14/1/2021) petang di lapangan Labuan Putra Kabupaten Donggala.
Di laga tersebut, kiper kelahiran 28 Desember 1982 ini memperlihatkan sisa-sisa ketangguhannya dalam menjaga gawang. Meski demikian pelatih kiper Sriwijaya FC ini selalu berhati-hati dalam melakukan gerakan menangkap bola.
“Kalau disuruh saat ini menjadi kiper bisa saja. Hanya saja saya akan menghindari kalau bola jump, dan Saya hindari itu karena pengaruhnya ada pada tumpuan di kaki,” ujar Fery Rotinsulu kepada Mercusuar usai laga.
Selama di Palu, suami dari Anisa Katarina ini menyebut menemani ayahnya pasca ditinggal almarhum ibunya menjadi salah satu faktor dirinya kembali ke Palu.
“Sudah hampir dua bulan saya di kampung, cukup lama juga. Saya datang ke Palu ini dulunya untuk memberikan support kepada pak Cudy (Rusdy Mastura, red) yang saat itu dalam kampanye pilgub. Lalu tujuan lainnya saya ke Palu karena kompetisi Liga Indonesia belum jelas kelanjutrannya. Dan yang paling penting, saya bisa menjaga papa selama saya masih di kampung ini,” ujar Ferry .
Ferry Rotinsulu berharap Liga Indonesia secepatnya digulir lagi sehingga dirinya bisa segera pulang ke Palembang untuk mempersiapakan tim Sriwijaya FC di Liga 2. CLG